Selasa, (29/10/2024). Pukul 09.15. Lantunan selawat dari penanda jadwal kegiatan Sekolah berkumandang ke seluruh penjuru SDIH 02. Waktu istirahat telah tiba. Saya segera menutup pelajaran BAQ sesi kedua: kelas 3. Anak-anak segera menuju kelasnya untuk menikmati waktu istirahat. Ada yang asyik bermain. Ada juga yang menyantap bekalnya.
Saya teringat, saya belum menunaikan salat Duha. Saya pun segera mengambil wudu. Setelah wudu, saya menuju ke musala. Saya buka pintu musala. Ada dua anak sedang mengerjakan sesuatu.
“Elqeil dan Azka sedang apa?” tanya saya.
Mereka kaget dengan kehadiran dan pertanyaan saya.
“Eee … ini, Ustaz, benerin peraga yang mau lepas dari tiangnya?” jawab Elqeil sekaligus mewakili Azka.
“Oh, iya sudah.”
Terlihat dua anak itu kesulitan memasang peraga di tiangnya.
“Bisa tidak, Nak? Ustaz bantuin, ya” tawar saya.
Kami pun bekerja sama memasang dan merapikan peraga pada tiangnya. Elqeil dan Azka memegangi dan mengepaskan letaknya di tiang. Sedangkan saya menjepit peraga yang sudah dipaskan oleh mereka. Setelah selesai, Elqeil dan Azka segera meletakkan peraga pada tempatnya.
“Wah, terima kasih, ya, Nak. Kalian hebat!” puji saya.
“Sama-sama, Ustaz.”
Elqeil dan Azka pun segera keluar dari musala dan menuju ke kelasnya.
Masyaallah. Elqeil dan Azka merelakan waktu istirahatnya terpotong, demi memasang peraga. Alhamdulillah. Rasa kepekaan telah mulai tumbuh dalam jiwa mereka. Saat ada sesuatu yang belum pas, mereka segera bertindak. Hebatnya, mereka melakukannya di luar pengawasan dan pendampingan dari Bapak/Ibu Guru. Hebat, Nak! Lanjutkan!