Pukul 08.15. Suara bel terdengar menggema di seluruh penjuru SDIH 02. Pertanda pergantian jam pelajaran. Ustaz Aruf mengakhiri pelajaran BAQ kelas 2 di kelompoknya. Kemudian bergegas menuju musala, ruang BAQ kelompok Ustaz Aruf kelas 1.
Ustaz Aruf masuk musala. Ternyata sebagian besar sudah datang dan duduk di posisi masing-masing. Pelajaran BAQ pun dimulai. Tepat pukul 09.15. Suara bel terdengar lagi. Kali ini pertanda istirahat ke-1. Ustaz Aruf segera mengakhiri pelajaran BAQ kelas 1 di kelompoknya.
“Demikian dari Ustaz Aruf, apabila Ustaz ada salah, Ustaz minta maaf, ya,” pinta Ustaz Aruf.
“Sama-sama, Ustaz, kami juga minta maaf,” jawab anak-anak.
“Pesan Ustaz, salat 5 waktu dan belajar, ya.”
“Siap, Ustaz.”
“Ustaz akhiri, was-salāmu ̒alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh.”
“Wa ̒alaikumus-salām wa raḥmatullāhi wa barakātuh.”
“Rapi-rapian!” instruksi Ustaz Aruf.
“Hap,” jawab anak-anak.
“Silakan yang paling tertib, Ustaz panggil untuk menata meja, mengambil botol minum, dan kembali ke kelas. Dimulai dari baris kanan.”
Barisan kanan pun segera meninggalkan tempat. Disusul barisan kiri. Khalifa, yang paling akhir. Ia tampak bingung saat mengembalikan meja.
“Ustaz, ini mejanya kok ada yang belum rapi?” tanya Khalifa, tampak seperti ingin merapikannya.
“Oh, iya, boleh dirapikan, Nak,” jawab Ustaz Aruf.
“Baik, Ustaz.”
Khalifa menata meja dengan rapi. Tidak tampak tergesa-gesa walaupun sudah masuk istirahat.
“Terima kasih, ya, Khalifa.”
“Sama-sama, Ustaz.”
Ustaz Aruf kemudian mendekat ke tempat meja itu. Ternyata juga ada kotoran kecil di karpet. Ustaz Aruf menjumputinya. Tiba-tiba, ada dua anak yang masuk musala dengan berlari kecil: Bintang dan Mika. Mereka tiba-tiba langsung mengikuti Ustaz Aruf. Mereka melakukannya pun dengan wajah yang riang. Seperti sedang bermain.
“Loh, padahal Ustaz Aruf belum menyuruh mereka, kenapa mereka langsung sigap membersihkan?” batin Ustaz Aruf.
“Terima kasih, ya, Mika dan Bintang.”
“Iya, Ustaz.”
Ustaz Aruf dan mereka pun segera keluar dari musala.
Ustaz Aruf merasa senang melihat kebaikan yang mereka lakukan. Khalifa, Mika, dan Bintang telah menunjukkan salah satu bentuk kebaikan: membantu. Mereka membantu dengan suka rela. Dengan hati yang riang. Tanpa ada perintah. Tanpa ada paksaan. Dalam batin, Ustaz Aruf berdoa, “Semoga kebiasaan baik itu tetap terjaga sampai kapan pun dan di mana pun.”