Kelas 2 hendak memakai playground PAUD Islam Hidayatullah. Saat jam olahraga. Selasa (23/04/2024) pagi. Tepatnya pukul 07.15—08.15. Saya menyetujuinya. Saya meyakini, itu kegiatan yang bagus. Selain menyenangkan, kegiatan itu sekaligus melatih motorik kasar anak-anak.

Sebetulnya sejak Juni 2022 saya sudah bertekad untuk memanfaatkan playground PAUD secara intensif. Ketika itu, saya dan Bu Wiwik baru saja pulang dari kunjungan ke SD Al Hikmah, Surabaya. Didampingi Bu Suci, Kepala Divisi Kesiswaan dan Pembangunan Karakter LPI Hidayatullah. Tiga guru SDIH 01—SD Islam Hidayatullah—juga ikut: Bu Lilis, Bu Rizky, dan Pak Misbah.  

Baca juga: Dukungan Penuh

Kami bersepakat: hal-hal baik di Al Hikmah akan kami tiru. Dengan penyesuaian kebutuhan dan keadaan. Salah satunya, tentang melatih motorik kasar anak-anak. 

Di SD Al Hikmah, ada tempat bermain. Ternyata, bukan sekadar untuk bersenang-senang, melainkan untuk keperluan melatih motorik kasar. Ketangkasan, percaya diri, dan kecermatan adalah contoh sikap yang hendak dikembangkan dengan melatih motorik kasar. Dan bermain diyakini oleh SD Al Hikmah sebagai salah satu cara efektif untuk melatih motorik kasar anak-anak. 

Baca juga: Oleh-oleh

Berbekal pengalaman di Al Hikmah, saya sangat mantap untuk menyetujui rencana kelas 2 bermain di playground PAUD. Saya perlu sowan Bu Iin—Kepala PAUD Islam Hidayatullah—untuk memohon izin penggunaan playground dan memastikan tidak terjadi tumbukan kegiatan antara PAUD dengan SDIH 02.

Senin (22/04/2024) saya sowan Bu Iin di kantor beliau. 

“Senin ini anak-anak TK A dan TK B memakai playground. Ada kegiatan puncak tema. Selasa besok ganti anak-anak KB yang memakai playground,” jelas Bu Iin.

“Besok, KB memakai playground mulai jam pinten, Bu?” selidik saya.

“Jam sembilan sampai jam sepuluh.”

“Berarti kalau SDIH 02 memakai dari pukul 07.15 sampai pukul 08.15, saged, nggih?”

“Insyaallah saged, Pak.”

“Kalau untuk kegiatan rutin sehari-hari, jadwalnya jam berapa saja, Bu?”

“TK dijadwal pukul 07.30 sampai dengan 08.00. Kalau KB, pukul 08.30 sampai dengan 09.00.”

“Berarti besok pukul 07.30 dipakai TK, Bu?”

“Besok itu ada acara khusus, Pak. Tapi, begini saja. Coba Pak Kambali lihat playground dulu. Seperti pagi ini, besok juga akan terlihat perubahan penataan di playground. Untuk keperluan kegiatan puncak tema. Nah, nanti menurut Pak Kambali gimana, penataan itu mengganggu apa tidak.”

“Baik, Bu Iin. Saya akan lihat playground sekarang.”

Saya bergegas menuju playground. Benar, guru-guru PAUD sedang menata berbagai properti kegiatan puncak tema. Sejumlah tenda didirikan. Beberapa alas sedang digelar di beberapa tempat yang lapang.

Saya mendekati Bu Ima. Beliau salah satu guru senior di PAUD. 

“Bu Ima, permainan yang ini untuk melatih apa?”

“Ini untuk melatih keseimbangan. Dulu, pernah ada anak yang kesulitan bermain ini. Ternyata anaknya memang berkebutuhan khusus. Keseimbangannya masih kurang. Dan akhirnya diterapi. Anak itu dilatih permainan ini secara terus-menerus. Hingga akhirnya ia dapat bermain sebagaimana temannya. Butuh waktu sekitar enam bulan untuk melatihnya. Alhamdulillah, berpengaruh baik pada keseimbangan anak.”

Saya beruntung bertemu dengan Bu Ima. Hampir semua jenis permainan yang ada, saya tanyakan tujuan dan cara bermainnya. Saya dapat wawasan baru dari Bu Ima. Beliau sangat gamblang dalam memberi penjelasan.

“Pak Kambali hendak mengajak anak-anaknya ke sini?”

Nggih, insyaallah rencananya begitu, Bu.”

“Kapan, Pak?”

“Insyaallah Selasa besok.”

“Jam berapa, Pak?”

“Pukul 07.15 hingga pukul 08.15.”

“Sepertinya tumbukan, Pak. Kelas saya besok terjadwal pukul 07.30. Eh, tapi Pak Kambali sudah matur Bu Iin apa belum?”

Sampun, Bu. Barusan. Terus, saya diminta melihat ke sini. Jadi, besok kelas Bu Ima terjadwal pukul 07.30?

“Iya, Pak. Tapi jika Bu Iin sudah mengizinkan Pak Kambali, saya dapat memakai tempat yang di depan, Pak.”

“Tadi Bu Iin ngendika, besok Bu Silvi memakai pukul 09.00.”

“Iya, pukul 09.00 dipakai untuk kegiatan anak-anak KB.”

“Baik, Bu Ima. Jika begitu, niki saya akan menemui Bu Iin lagi, memastikan waktu.”

Dari playground saya menuju ke kantor Bu Iin. Ternyata Bu Iin sudah tidak berada di kantor. Saya menghubungi Bu Iin melalui telepon WhatsApp.

“Bu Iin, saya sudah melihat playground. Insyaallah saya tidak masalah dengan adanya tambahan penataan. Hanya saja tadi saya bertemu dengan Bu Ima. Beliau menyampaikan, besok kelas Bu Ima terjadwal pukul 07.30. Jadi tumbukan.”

“Iya, Pak. Memang saya belum berkoordinasi dengan teman-teman. Kalau Pak Kambali tidak masalah, ini nanti saya akan koordinasi dengan teman-teman. Insyaallah nanti Pak Kambali akan saya kabari hasilnya.”

“Baik, Bu Iin. Matur nuwun sanget bantuanipun.”

Saya tinggal menunggu kabar dari Bu Iin. Ada dua kemungkinan: diizinkan Selasa (23/04/2024) atau ditunda. Bagi saya, keduanya baik semua. Bisa Selasa, alhamdulillah. Ditunda pun, masih bisa menggunakannya di hari lain. Yang terpenting sudah terkomunikasi dengan baik dan sudah jelas waktu pemakaiannya. Tinggal SDIH 02 menyesuaikan. 

Pukul 13.39 Bu Iin memberi kabar melalui chat WhatsApp. Alhamdulillah, beliau mengizinkan SDIH 02 menggunakan playground pada Selasa (23/04/2024) sebelum pukul 09.00. Terima kasih, Bu Iin, atas bantuannya. Itu sangat bermanfaat bagi kami. (A1)

Bagikan:
5 thoughts on “Kami Membutuhkan, Bu Iin Memberi Bantuan”
  1. … [Trackback]

    […] Here you will find 75547 additional Information on that Topic: sdislamhidayatullah02.sch.id/2024/05/05/kami-membutuhkan-bu-iin-memberi-bantuan/ […]

  2. … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: sdislamhidayatullah02.sch.id/2024/05/05/kami-membutuhkan-bu-iin-memberi-bantuan/ […]

  3. Terimakasih pak kambali memperhatikan motorik kasar anak anak…biasanya kl di tempat terapi disebut terapi SI ( sensori integrasi) sebelum terapi OT (okupasi) untuk motorik halusnya, biasanya harus lulus SI dulu sebelum OT.

Comments are closed.

Scan the code