Tim Hidayatullah saat magang di SD Al Hikmah

Bu Rizky pulang dari Surabaya. Bertemu dengan Pak Kambali, Bu Rizky menyampaikan kesannya: siswa SD Al Hikmah sangat tertib dan berkarakter. Sejumlah siswa mengembalikan buku di perpustakaan. Tanpa diminta, siswa bersegera mengantre dan bersikap tenang. Tidak terdengar suara riuh. Tidak terlihat suasana rebutan. Tiap-tiap siswa terlihat biasa saja menjalaninya. Tidak muncul kesan “terpaksa melakukan”. Tampak seperti sudah terbiasa menjalaninya. Demikian pula saat salat zuhur berjemaah. Ikamah dikumadangkan. Siswa bersegera membentuk barisan dengan suasana tenang. Tidak terdengar keriuhan. Tidak terdengar suara guru memaksa siswa. Barisan yang terbentuk pun rapi. 

“Sudahkah Bu Rizky tahu bagaimana cara yang dilakukan oleh SD Al Hikmah?”

“Belum, kesempatannya terbatas dan saat itu fokus pada aplikasi e-Sekolahku.”

Bu Rizky berbeda unit dengan Pak Kambali. Bu Rizky di SD Islam Hidayatullah. Pak Kambali di SD Islam Hidayatullah 02. Saat Bu Rizky ditugaskan ke Surabaya, Pak Kambali tidak ikut. Ke Surabaya, Bu Rizky mempelajari aplikasi e-Sekolahku yang dimiliki Al Hikmah. Di sela-sela itu, Bu Rizky berkesempatan berkunjung ke SD Al Hikmah. 

Pengalaman Bu Rizky oleh Pak Kambali diceritakan kepada guru lain di SD Islam Hidayatullah 02, yakni Bu Wiwik. 

“Bu Rizky juga sudah cerita ke saya, Pak.”

“Komentar Bu Wiwik?” 

“Caranya agar anak-anak menjadi seperti itu, gimana, ya, Pak?”

Pembicaraan Pak Kambali dengan Bu Wiwik pun berlanjut pada langkah-langkah yang harus dilakukan. Salah satunya, Bu Wiwik perlu melihat secara langsung apa yang dilakukan guru SD Al Hikmah terhadap siswanya. Tidak hanya satu kali, tetapi beberapa hari. Itu pun hari belajar efektif—bukan saat ujian semester/akhir tahun. 

“Kira-kira dibolehkan Yayasan apa ga, ya?”

“Kenapa, Pak?”

“Kegiatan ini belum direncanakan sebelumnya.”

Begitulah. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah persetujuan Yayasan. Kegiatan tersebut memang cukup penting dalam upaya peningkatan kompetensi Guru. Tidak hanya itu, manfaat lain yang didapatkan adalah penguatan kolaborasi yang pada ujungnya dapat meningkatkan kualitas sekolah. Oleh karenanya, Pak Kambali pun akhirnya mengajukan usulan kepada Yayasan melalui Direktur. 

Bu Nisa—staf TU SD Islam Hidayatullah 02—mengirimkan surat kepada Direktur pada 18 April 2022. Satu pekan kemudian, Pak Kambali menanyakan perihal surat tersebut kepada Direktur. 

“Sudah saya terima suratnya, tetapi belum saya teruskan ke Yayasan. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum diteruskan ke Yayasan. Salah satunya, saya akan kontak dengan Al Hikmah terlebih dahulu, untuk memastikan apakah Al Hikmah memiliki layanan sebagaimana yang kita minta.”

Mendengar jawaban ini, Pak Kambali bergegas menurunkan harapannya. Maklum, setelah itu sekolah libur lebaran selama dua pekan. Masuk lagi, 9 Mei. Padahal akhir Mei biasanya sudah mulai ujian akhir tahun. Sehingga dalam perhitungan Pak Kambali, waktu yang tersisa tidak cukup. Bila Yayasan menyetujuinya, kemungkinan waktunya adalah Juli 2022. Sementara di bulan itu justru sangat berisiko mengirimkan Bu Wiwik ke Surabaya selama sepekan.

Setelah lebaran, di hari pertama masuk, Pak Kambali berharap ada kabar lanjutan. Nyatanya, tidak ada kabar apa pun, hingga saat pertemuan pimpinan 18 Mei 2022 Ustaz Haris—Direktur LPI Hidayatullah—membicarakan hal tersebut. 

“SD 02 mengajukan magang di SD Al Hikmah Surabaya selama satu pekan. Saya sudah menghubungi Al Hikmah. Hasilnya, kita diminta mengirimkan surat permohonan ke Al Hikmah. Namun, kami belum meneruskan pengajuan SD 02 ke Yayasan. Insyaallah besok akan kami sampaikan ke Yayasan.”

Pertemuan itu dihadiri Sekretris Eksekutif (SE) Yayasan, Ustaz Edrus. Mendengar apa yang disampaikan Ustaz Haris, Ustaz Edrus merespons dengan cepat.

“Apakah Ustaz Haris sudah berkirim surat ke Al Hikmah?”

“Belum.”

“Ustaz sudah tidak perlu meneruskan pengajuan SD 02 ke Yayasan. Segera saja berkirim surat ke Al Hikmah! Kalau bisa hari ini juga. Setelah surat terkirim, saya akan langsung kontak Pak Shakib, Ketua Yayasan Al Hikmah, supaya segera diproses. Ini, Mei sudah hampir habis, jadi kita harus segera memprosesnya.”

 Sehari setelah pertemuan pimpinan tersebut, Pak Kambali dikabari Ustaz Edrus. 

“Al Hikmah sudah memberi jawaban. Ahad, 22 Mei besok, berangkat ke Surabaya.” 

Alhamdulillah. Akhirnya Yayasan menyetujuinya. Memang ada beberapa syarat. Di antaranya, Kepala SD Islam Hidayatullah 02 harus ikut, tiga guru SD 01 diikutkan, dan harus didampingi oleh Kepala Divisi Kesiswaan dan Pembangunan Karakter LPI Hidayatullah. (A1)

Tim Hidayatullah saat magang di SD Al Hikmah
Bagikan:
One thought on “Dukungan Penuh”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *