“Siapa yang hari ini tidak puasa?” selidik Bu Eva sebelum mengawali pembelajaran.

Dua anak mengacungkan jarinya. Alasannya tidak sahur, aku keduanya. Lantas, Bu Eva menanyakan alasan detailnya. Alih-alih bisa memberikan solusi.

“Saya bangun-bangun sudah pagi, Bu, waktu Mama mau berangkat kerja,” ungkap Inara.

“Kalau Mbak Dea, kenapa?”

Dea belum mau menjawab meski dibujuk teman-temannya.

“Mas Mika hari ini puasa?” tanya Bu Eva mengalihkan pembicaraan.

Yang ditanya mengangguk lalu menjawab,

“Kata Mama, Mika masih latihan.”

“Alhamdulillah, tidak apa-apa Mas Mika berusaha dulu, ya.”

Sejak hari pertama puasa, Mika mengaku belum bisa puasa. Alhamdulillah hari itu (19/03/2024) Mika berniat puasa. Insyaallah Mika jadi anak yang beruntung.

“Teman-Teman boleh, lo, kalau membuat alarm supaya bisa bangun sahur. Setel alarm jam 03.00 atau 03.30. Nanti bisa salat Tahajud dulu, terus makan. Insyaallah kalau sudah wudu ngantuknya jadi hilang.”

“Saya dibangunkan Mama, Bu.”

“Saya dibangunin Bunda, Bu, masih ngantuk tapi dipaksa.”

Sahut Icha dan Gibran.

“Saya juga pernah, Bu, sebelum sahur salat Tahajud dulu,” aku Elora.

“Masyaallah, Mbak Elora keren!” respons Bu Eva.

“Saya nggak sahur, Bu, tapi puasa,” kata Rara.

“Saya juga, Bu,” sahut Fathir.

“Wah, keren Mbak Rara dan Mas Fathir. Semoga kuat sampai magrib, ya.”

Oke, sekarang kita pelajaran dulu,” ajak Bu Eva.

Di tengah-tengah pembelajaran, beberapa anak mengeluh lapar dan haus.

“Kalau puasa itu sudah pasti lapar dan haus. Puasa kan artinya menahan. Jadi harus ditahan. Selain itu, anak-anak juga harus hemat energi supaya tidak gampang haus,” ujar Bu Eva.

“Bu, kata umi saya, kalau lapar waktu puasa, baca ‘lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil-‘aliyyil-‘aẓīm’,” ucap Fathir.

“Nah, Teman-Teman boleh melakukan seperti yang disampaikan Fathir. Membaca ‘lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil-‘aliyyil-‘aẓīm’ sebanyak-banyaknya. Itu artinya bagus, lo, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah,” respons Bu Eva.

Anak-anak pun mengikuti bacaannya.

“Siapa tahu nanti tiba-tiba Allah memberi kita pertolongan. Membuat perut kita jadi kenyang, hausnya juga bisa hilang,” seloroh Bu Eva.

Murid-murid tertawa kecil.

“Terima kasih, tipnya, Mas Fathir.”

Fathir membalas dengan tersenyum.

Selain anak-anak, Bu Eva jadi mendapat tip baru.

Bagikan:
2 thoughts on “Sebuah Tip”

Comments are closed.

Scan the code