“Yang membaca selanjutnya Mas Iqbal. Ayo, semuanya membuka jilid 4 halaman 38! Kita akan menyimak bacaannya Mas Iqbal,” ucap Ustaz Aruf saat pembelajaran BAQ.

Sebelum Iqbal memulai membaca, tiba-tiba ada yang menyela,

“Ayo, Iqbal, semangat! Nanti biar segera jilid 5 kayak kita,” seru Qaleed, yang duduk bersebelahan dengan Adit.

Iqbal pun membaca jilid 4 halaman 38—39 dengan semangat. Saat pembelajaran BAQ selesai, semua anak kembali ke kelas. Kecuali Iqbal. Ustaz Aruf menahan Iqbal sebentar untuk memberikan nasihat dan semangat.

“Ayo, Mas Iqbal. Kurang sedikit naik jilid, loh. Sayang sekali kalau tidak semangat. Pasti bisa,” ucap Ustaz Aruf.

Iqbal pun menjawab dengan isyarat menganggukkan kepalanya. Kemudian kembali ke kelas.

Kejadian itu berlangsung saat pembelajaran BAQ. Sebelumnya, capaian belajar Iqbal sama dengan Qaleed dan Adit. Jilid dan halamannya sama. Waktu tes kenaikan jilidnya sama. Mereka juga sama-sama harus menjalani remedi beberapa halaman yang belum tuntas. Namun, rupanya Qaleed dan Adit lebih cepat menuntaskan remedi. Sehingga Iqbal tertinggal.

***

Setelah beberapa kali dikoreksi, bacaan Iqbal pada halaman remedial itu makin membaik. Ustaz Aruf pun mantap, Iqbal sudah siap untuk mengikuti tes ulang. Dikirimkanlah Iqbal ke Ustazah Layla, guru penguji kenaikan jilid.

Saat pulang sekolah, Iqbal siap menghadap Ustazah Layla untuk tes. Sebelum Iqbal maju, Ustaz Aruf memberi semangat, motivasi, dan masukan. Setelah itu, Ustaz Aruf mengikuti koordinasi tim publikasi PPDB 2024/2025 di LPI bersama Bu Eva, Bu Amik, dan Ustaz Adhit. Saat koordinasi berlangsung, ada pesan WA dari Ustazah Layla kepada Ustaz Aruf. Memberikan informasi bahwa Iqbal tuntas mengikuti tes remedi. Naik ke jilid 5. Batin Ustaz Aruf: alhamdulillah.

Tugas Ustaz Aruf berikutnya menyamakan capaian halaman jilid 5 Iqbal dengan Adit dan Qaleed. Selagi belum terpaut jauh. Dengan capaian halaman yang sama, pembelajaran akan jadi lebih efisien dan optimal. Beberapa kali tambahan mengaji setelah pulang pun menjadi solusinya. Dengan meminta izin dari orang tuanya terlebih dahulu.

Suatu hari, Ustaz Aruf meminta izin orang tua Iqbal lewat pesan WA untuk memberikan tambahan mengaji kepada Iqbal. Masyaallah. Di luar dugaan! Jawaban dari orang tua Iqbal saat itu berbeda dari sebelumnya. Kali ini memberikan informasi yang positif.

“Wa’alaikumussalam, Ustaz. Baik, dengan senang hati. Iqbal semakin semangat belajar mengajinya di rumah, Ustaz. Jadi, ga pakai drama-drama, ga harus disuruh-suruh lagi, Iqbal sudah mau sendiri, …. Terima kasih atas bimbingannya, Ustaz Aruf,” balasan pesan WA orang tua Iqbal kepada Ustaz Aruf.

Kemudian, saat Ustaz Aruf memberikan tambahan mengaji untuk Iqbal, ternyata ia pun bisa mengikuti dengan baik.

Alhamdulillah. Dengan dukungan dari dari teman-teman, Bapak Ibu Guru, dan orang tuannya, tumbuhlah rasa percaya diri dan semangat Iqbal. Dukungan tersebut telah menjadi motivasi tersendiri untuk Iqbal. Sehingga Iqbal berhasil naik ke jilid 5. Capaian halamannya pun akhirnya kembali sama dengan Adit dan Qaleed. Semoga tetap semangat mengaji. Baik di sekolah maupun di rumah.

Bagikan:
8 thoughts on “Dukungan dan Semangat”
  1. … [Trackback]

    […] There you will find 99504 additional Info to that Topic: sdislamhidayatullah02.sch.id/2023/11/06/dukungan-dan-semangat/ […]

Comments are closed.

Scan the code