Sejak pindah ke gedung baru, bunyi bel sekolah juga ada yang diganti. Semula bunyi belnya sama untuk semua transisi kegiatan. Nada belnya juga sama dengan yang dipakai SDIH 01. Di gedung lama, kesamaan dengan nada bel SDIH 01 itu tidak menimbulkan masalah. Bunyi bel SDIH 01 tidak terdengar dari SDIH 02. Kini gedung baru SDIH 02 berdekatan dengan SDIH 01. Untuk menghindari keracunan, SDIH 02 mengganti nada bel untuk beberapa transisi kegiatan.

Bel istirahat berkumandang. Lagu “Ashabul Kahfi” yang diputar saat pergantian jam pelajaran atau istirahat.

Salma, Adys, Aqilaa, Hana, dan Alzam duduk melingkar di karpet sembari menyantap bekal masing-masing.

“Bu Eva ikut, ya?”

“Iya, Bu, boleh,” sahut Adys dan Salma.

 “Saya boleh gabung, gak?” pinta Gabi.

“Aku juga mau ikut,” sambung Asha.

Amira dan Fatih juga turut bergabung bersama kami. Lingkaran makin melebar.

“Fatih gak bawa bekal,” lapor Fatih sembari melendoti saya.

“Ini buat kamu, Fatih!” kata Hana sambil menyodorkan satu potong bolu miliknya.

Ini kesekian kalinya Hana berbagi bekal. Tidak hanya berbaik hati kepada teman-temannya. Kepada gurunya pun ia tak sungkan untuk berbagi meski gurunya tengah menyantap bekal.

Fatih malu-malu hendak menerimanya. Akhirnya Fatih menerima pemberian Hana.

“Terima kasih,” ucapnya.

“Sama-sama,” jawab Hana.

Selang beberapa menit.

“Mau, nggak?” ucap Amira kepada Gabi.

Amira tak ingin menikmati bekalnya sendirian.

Potato chips!” seru Fatih.

Ternyata bekal Amira cukup menggugah selera teman-temannya yang lain. Jajanan itu memang banyak disukai anak-anak.

“Mir, aku mau minta boleh, nggak?” pinta seorang anak putri.

“Boleh,” sahut Amira dengan tersenyum.

“Kalian mau, nggak?” tawar Amira kepada teman-temannya yang lain.

“Wah, Amira berbagi ke banyak temen. Pahalanya berkali-kali lipat,”  ujar Hana.

Bagikan:

Leave a Reply

Scan the code