Screenshot

Hari Jumat (15/11/2024), terjadwal imunisasi untuk kelas 1 dan 2. Surat pemberitahuannya sudah didistribusikan Senin (11/11/2024). Harapannya, surat persetujuan orang tua dikembalikan ke sekolah selambat-lambatnya hari Rabu.

Selasa pagi, setiba saya di kelas, Azka yang pertama menyetorkan surat persetujuan imunisasi. Selang beberapa menit, Aqilaa juga mengumpulkan.

“Bu, saya mau bantu, ya?” ucap Aqilaa.

“Boleh … Apa nggak nanti aja, Nok, nunggu teman-teman sudah banyak yang datang?” sahut saya.

“Sekarang aja gak pa-pa, Bu.”

“Oke, deh. Ini, ya. Yang sudah, dicentang,” ucap saya sembari menunjukkan kertas daftar nama kelas 1.

Tanpa bertanya lagi, ia mendekati temannya satu per satu yang sudah tiba di kelas. Aqilaa tampak semangat mengerjakannya.

***

Pekan sebelumnya, saat hendak niat wudu, saya melihat kondisi sudut baca. Buku-buku di rak tidak beraturan.

“Teman-Teman, coba lihat ke rak buku. Apakah sudah sesuai?”

Semua anak menoleh ke belakang ke arah rak buku.

“Berantakan, Bu,” sahut beberapa anak.

Sejurus kemudian Aqilaa bangkit dari karpet dan menuju rak buku. Lalu, tangannya mulai menata ulang buku-buku tersebut hingga rapi.

“Siapa yang merasa mengembalikan bukunya belum sesuai?”

Beberapa anak saling tunjuk.

“Saya, Bu,” aku salah seorang anak putra.

“Terima kasih, ya, Mas, sudah jujur. Lain kali teman-teman menatanya harus sesuai, ya, supaya bukunya tetap terjaga.”

Saya tidak meminta anak tersebut menata. Karena buku-buku tersebut sudah disulap rapi lagi oleh Aqilaa. Ternyata Aqilaa tidak sendirian. Mutiara dan Kirana turut tanggap membantu Aqilaa.

“Terima kasih, Mbak Aqilaa, Mbak Muti, dan Mbak Kirana sudah membantu menata,” pungkas saya.

Inisiatif dan tingkat kepekaan mereka cukup tinggi untuk anak seusianya. Tak sekali dua kali ia melakukan kebaikan. Semoga kebaikan kalian menular, ya, Nak. Amin.

Bagikan:
Scan the code