“Teman-Teman, Bu Yunita ingin bertanya, kebaikan apa yang sudah kalian lakukan hari ini, dari bangun tidur sampai sekarang?” tanya saya.

Sebagian besar dari mereka mengangkat tangan. Seakan-akan mereka berlomba-lomba membagikan pengalaman dari perbuatan baik mereka.

“Silakan, Aya,”

“Membuatkan sarapan untuk Kakak,” jawabnya.

“Wah, hebat sekali,” puji saya.

“Selanjutnya, silakan, Shaqueena,”

“Mencuci piring dan membereskan tempat tidur,” jawab Shaqueena.

“Wah, Shaqueena bisa membereskan tempat tidur sendiri. Hebat sekali,” puji saya.

Demikian penggalan refleksi di kelas 2 sekian waktu yang lalu. Satu per satu anak-anak menceritakan amal saleh yang telah dilakukan masing-masing pada hari itu.

                                                                                      ***

Sabtu, 26 Oktober 2024, saya dan Ustazah Layla berkunjung ke rumah Shaqueena. Pada kunjungan kali ini, anggota timnya hanya saya dan Ustazah Layla. Bu Indah sedang mendapat tugas lain. Kami diantar dengan mobil Yayasan. Karena jarak dari Sekolah ke rumah Shaqueena cukup jauh.  Itu yang dikatakan Bu Eva dan guru lainnya kepada saya. Saya juga belum tahu pasti karena ini kali pertama saya berkunjung ke rumah Shaqueena. Ternyata betul. Memang lumayan jauh.

Sesampainya di rumah Shaqueena, kami disambut oleh oleh Shaqueena, ayah bundanya, dan adiknya. Ustazah Layla memulai perbincangan. Saya mengikuti.

“Waktu itu, saya pernah menanyakan tentang kebaikan apa yang anak-anak sudah lakukan dari bangun tidur sampai di sekolah. Shaqueena adalah salah satu anak yang mengangkat tangan. Ia mengatakan bahwa ia sudah mencuci piring dan membereskan tempat tidur. Apakah benar, Bunda?” tanya saya.

“Memang, betul, Bu. Shaqueena kalau habis makan mencuci piring sendiri. Termasuk jika dia ingin minum juga saya kuatkan untuk mengambilnya sendiri. Dia juga membereskan tempat tidurnya sendiri,” jawab bunda Shaqueena.

“Wah, berarti betul, ya, Bunda? Hebat, ya, Shaqueena sudah mulai mandiri,” puji saya.

“Dia juga disiplin, Bu. Tidak mau terlambat kalau ke sekolah ataupun les,” lanjut bunda Shaqueena.

Yang saya temukan juga demikian. Shaqueena jarang sekali terlambat sampai di sekolah. Pernah sekali atau dua kali saja. Padahal jarak dari rumahnya ke sekolah lumayan jauh. Shaqueena juga anak yang sering melapor kepada bapak/ibu guru jika ia menemukan hal-hal yang menurutnya kurang baik.

Masyaallah, saya tersipu. Sikap disiplin dan tanggung jawab Shaqueena sudah terbentuk sejak dini. Orang dewasa saja belum sepenuhnya bersikap demikian. Tapi Shaqueena sudah mulai menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawabnya. Disiplin untuk berangkat sekolah tepat waktu dan tanggung jawab atas barang-barang yang ia gunakan, yaitu dengan mencuci piring sendiri dan membereskan tempat tidur sendiri.

Hebat, Shaqueena. Semoga istikamah, Nak.

Baca juga: Marahi Basa Jawa

Bagikan:
Scan the code