Hari itu, pekan ke-2 saya bergabung di SD Islam Hidayatullah 02. Bersyukur sekali Pak Kambali memberi saya kesempatan untuk mengamati di kelas satu terlebih dahulu selama satu pekan. Di sisi lain, saya pun belum siap jika langsung diminta mengawal anak-anak. Banyak hal yang mesti dipelajari. Setidaknya, saya butuh waktu untuk beradaptasi dengan anak-anak.

Hal di luar prediksi pun terjadi. Pengamatan hari ke-3, 8 Maret 2023, Bu Wiwik harus meninggalkan kelas. Sebab, Nadia hanya mau berangkat lomba jika ditemani Bu Wiwik. Berarti mau tidak mau, saya yang harus mengambil alih kelas. Alhamdulillah, sempat ditemani dan dibantu oleh Ustaz Adhit.

Semula, rencananya sebelum Zuhur Bu Wiwik sudah kembali ke Sekolah. Lagi-lagi tak sesuai prediksi. Lomba baru selesai setelah Zuhur.

Bu Wiwik sudah menyiapkan LK yang bisa saya bagikan. Ketika sedang pembukaan, saya ajak supaya anak-anak tertib. Ups, ternyata yelnya ada yang kurang pas.

“Sikap tertib,” ucap saya.

“Tertib … tertib … hap,” sorak anak-anak diiringi tepuk.

Anak-anak lain ada yang sempat menceletuk “loh,” dan menunjukkan ekspresi bingung, tapi mereka tak melanjutkan. Tetiba ada satu anak yang mendekat.

“Bu Eva, ‘sikap duduk tertib’,” bisik Cemara.

“Terima kasih, Cemara.”

Masyaallah. Begitu halus caranya mengingatkan. Sebegitunyakah ia menjaga perasaan orang lain? Semestinya ia bisa langsung mengingatkan secara terang-terangan. Tapi ia memilih mendekat dahulu, baru menyampaikan. Sikap Cemara telah sesuai dengan adab dalam memberi nasihat.

Setelah kejadian itu pun, sempat dua kali Cemara mengingatkan saya karena ketidakfokusan saya. Mengingatkannya masih dengan cara yang sama. Masih kecil, ia sudah pandai menjaga perasaan orang lain. Terima kasih, Cemara, sudah menyelamatkan gurumu.

Cemara menerima penghargaan sebagai duta Sekolah dalam lomba MAPSI 2023.
Bagikan:

Leave a Reply

Scan the code