Pagi, bel belum berbunyi, belum apel, belum banyak teman Ridho yang datang. Bu Amik memberi salam kepada beberapa anak yang sudah berada di dalam kelas, setelah meletakkan sepatu di rak. Masuk ke kelas sudah ditemui Ridho. Bu Amik membungkuk menyejajarkan dengan Ridho, sambil mendekatkan telinga ke mulut Ridho. Karena gestur Ridho menunjukkan akan menyampaikan sesuatu.
“Bu Amik, hari ini saya puasa,” kata Ridho.
“Alhamdulillah,” sahut Bu Amik
Tapi, saya tidak makan,” tambahnya.
“Maksudnya, sahur?” jelas Bu Amik.
“Iya.”
“Kuat?” tanya bu Amik meyakinkan.
“Iya.”
Nanti kalau tidak kuat, boleh batal, kata Bu Amik menghibur.
Meski puasa, Ridho tidak menampakkan tanda-tanda lapar, seperti lemas, lesu, atau kurang bertenaga. Ia tetap energik, dan seperti teman-teman yang lain. Kegiatan belajar di kelas tetap ia ikuti dengan semangat.
Saat istirahat kedua, ada salah satu temannya mencoba menggoda. Teman ini menggoda dengan cara sengaja makan mi lidi rasa barbeku di depan Ridho. Cara makan yang menampakkan kelezatan mi lidi. Bisa jadi ada rasa kurang nyaman atau tidak tahan dan tidak tahu harus bagaimana, Ridho akhirnya melapor.
“Bu, saya diganggu Adit. Dia makan di depan saya,” kata Ridho.
“Tidak usah dilihat. Udah biarin saja,” kata Bu Amik.
Bu Amik menasihati Adit agar tidak berlaku seperti itu.
Ketika makan siang, teman-teman sudah siap dengan katering di atas meja masing-masing. Berbeda dengan Ridho. Di atas meja tidak ada apa pun. Kapten memberi aba-aba untuk berdoa makan. “Sikap berdoa. Tangan diangkat, kepala menunduk, berdoa sebelum makan, mulai!”
Doa pun dilantunkan bersama-sama. Ridho juga mengikuti instruksi kapten. Saat berdoa, Ridho juga ikut berdoa. Setelah kata amin sebagai penutup doa, anak-anak segera membuka lepak dan menyantap makanan.
Lain halnya dengan Ridho. Begitu teman-temannya mulai menyantap makanan, ia keluar dari bangku. Ia menuju ke rak buku dan mengambil sebuah buku, lalu membacanya. Yang dilakukan Ridho diikuti oleh Ken. Ken tidak makan karena makanannya sudah habis sejak istirahat sebelumnya. Ken memang tidak ikut katering. Ia membawa sendiri bekal dari rumah sehingga saat teman-temannya makan siang dari katering, jika bekalnya sudah habis, ia tidak makan.
Jam dinding di kelas menunjukkan pukul 13.30. Saatnya anak-anak pulang. Ridho masih bertahan untuk puasa.
Bu Shoffa sempat menanyakan kepada mama Ridho, apakah puasa Ridho tuntas sampai magrib.
“Alhamdulillah, sampai magrib,” kata mama Ridho.
Bu Amik WA mama Ridho, menanyakan apakah ada keluhan karena Ridho tidak sahur. Menurut keterangan mamanya, menjelang sore, perutnya sempat sakit. Hal ini diperkuat dari keterangan Ridho sendiri. Oleh mamanya, ia disuruh batal, tetapi Ridho tidak mau.
Alhamdulillah, masih menurut keterangan mama Ridho, setelah salat Magrib terus makan, perut Ridho sudah tidak sakit lagi. Jadi sakitnya karena memang kondisi perut kosong.
Bu Amik, yang penasaran, menanyakan kepada mama Ridho, “Apakah Ridho disuruh atau atas kemauan sendiri? Apakah hari itu Ibu puasa? Apakah Bapak juga puasa?”
“Senin saya puasa, Bu. Kamis juga puasa. Qadarullah, bangunnya kesiangan, jadi tidak sahur. Tapi Ridho tetap mau puasa,” jawab mama Ridho.
“Masyaallah, semoga istikamah, ya, Ma.”
“Amin.”
Sungguh, patut diapresiasi, anak seusia Ridho sudah mempunyai pertahanan yang kuat. Ia tidak tergoda oleh temannya yang makan jajan di depannya. Ia juga bertahan meski perutnya sakit. Ia tidak mudah menyerah meski mamanya menyuruh untuk membatalkan puasa. Ia tetap mempertahankan puasanya meski tidak sempat sahur.
Disadari atau tidak, benteng pertahanan Ridho sudah mulai terbangun. Tentu ini merupakan hasil sinergi antara orang tua di rumah dan para guru di Sekolah serta atas izin Allah.
Barakallah Ridho, meskipun masih kecil tapi pemikirannya sangat dewasa. Karakternya sudah mulai terbentuk sejak dini. Jiwa teguh dalam pendiriannya patut untuk diapresiasikan. Semangat Ridho! Semoga istiqomah!
MasyaAllah, semoga mas ridho bisa menjadi contoh buat teman teman yang lain. Mas ridho juga semakin rajin lagi puasanya. Semangat buat mas ridho dan teman teman yang lain
masyaallah ridho semoga bisa istiqomah melaksanakan puasa sunnah ya dan semoga ini bisa dijadikan contoh untuk teman teman yg lain