“Bu Shoffa, aku bawa uang 20 ribu yang 5 ribu aku kasih ke Qaleed,” lapor Naufal usai menata bukunya di laci.

“Naufal kasih sendiri apa gimana?” tanya Bu Shoffa memastikan.

“Aku kasih sendiri, Bu.”

“Masyaallah. Makasih, ya, Mas Naufal. O, ya, maksimal bawa uang 10 ribu, lo. Nanti lebihannya dititipin ke Bu Shoffa, ya!” pesan Bu Shoffa.

Kala itu dalam benak sang guru, Qaleed sudah membawa uang dari rumah. Jadi, Qaleed memegang uang Rp15.000,00.

Tanpa diketahui sang guru, ternyata Qaleed lupa membawa uang. Dan Naufal berbagi uangnya kepada Qaleed. Tak hanya Naufal, Fillio juga berbagi uangnya kepada Qaleed, tanpa diketahui gurunya. Masyaallah. Bu Guru amat bersyukur mengetahui hal itu. Mereka berbagi atas inisiatifnya sendiri. Bisa jadi pembiasaan gemar berbagi itu mereka peroleh dari rumah.

Selasa (30 April 2024), di penghujung akhir bulan April ini, para murid mempunyai kegiatan yang padat, yaitu SMAHA Traditional Festival (STF) di SMA Islam Hidayatullah (SMAIH) dan pemeriksaan kesehatan oleh Puskesmas Srondol di SDIH 02. Jadwal pun diatur sedemikian rupa agar para murid dapat mengikuti kegiatan dengan baik.

“Siapa yang sudah punya wudu angkat tangan?” tanya Bu Shoffa usai tahfiz pagi.

Beberapa murid mengangkat tangannya.

Ada tujuh murid yang  belum punya wudu. Bu Shoffa menyampaikan karena hari ini ada dua kegiatan, jadi jadwal seperti hari biasa berubah. Dan pagi ini akan dilaksanakan salat Duha. Setelah itu, para murid menuju SMAIH untuk mengikuti kegiatan STF. Bu Shoffa juga menguatkan terkait membawa uang maksimal Rp10.000,00. Apabila ada murid yang membawa lebih dari Rp10.000,00 dipersilakan untuk menitipkan uangnya kepada Bu Guru.

Para murid yang belum punya wudu dipersilakan untuk menggulung lengan baju dan celana. Bu Shoffa meminta tolong kepada Itaf untuk mendampingi temannya wudu. Karena saat itu, Bu Shoffa di kelas sendiri. Dan Itaf termasuk salah satu murid yang masih mempunyai wudu.

Itaf mengiyakan dengan girang. Ia mengawali menuju tempat wudu.

Sedangkan teman-teman yang sudah mempunyai wudu membentuk barisan untuk salat Duha.

“Bu, ini aku nitip uang 15 ribu, ya,” ucap Adit sembari menyodorkan pecahan uang satu lembar sepuluh ribuan, dua lembar dua ribuan, dan satu lembar seribuan yang masih baru.

Oke, Adit. Makasih, ya. Ini Bu Shoffa tulis di kertas buat catatan, ya.”

Adit mengangguk. Tanda ia setuju. “Bu, nanti kalau di sana aku pengin jajan lagi boleh minta uangnya, enggak?” tanya Adit.

“Kan maksimal jajannya 10 ribu! Nah, nanti pas mau jajan, Adit juga belajar Matematika, lo! Soalnya kan harus dihitung-hitung dulu. Kira-kira uang 10 ribu cukup apa enggak, ya?” jelas Bu Shoffa.

“Bu, … aku juga mau titip!” seru Fillio.

Fillio menitipkan uangnya Rp13.000,00. Fillio juga mengaku kalau ia berbagi kepada Qaleed atas inisiatifnya sendiri. Masyaallah.

“Bu, aku titipnya, gimana? Uangku kan 20 ribu?” tanya Ridho sembari menyodorkan uangnya.

Gak pa-pa. Ini Bu Shoffa tuker dulu, ya. Nanti yang 10 ribu-nya Bu Shoffa kasihkan Ridho.”

“Aku juga titip 2 ribu, ya, Bu,” ucap Haqqi.

“Aku titip 10 ribu, ya, Bu,” ucap Iqbal.

Masyaallah. Begitulah anak-anak. Jika temannya berbuat kebaikan ataupun sebaliknya. Yang lainnya pun akan terpancing dan spontan mengikuti temannya. Semoga Bapak/Ibu guru senantiasa Allah mudahkan dalam membersamai anak-anak dalam hal kebaikan. Amin.

Bagikan:
One thought on “Menular-2”

Comments are closed.

Scan the code