“Bu Shoffa, izin pinjem bisbol, ya,” pinta Langit seusai berakhir jam sekolah.

Siang itu, seusai bel berbunyi. Anak-anak yang sudah dijemput bersegera untuk pulang. Yang belum dijemput, mereka bermain bersama teman-teman. Kebetulan di dalam kelas masih ada beberapa anak yang bermain tebak-tebakan layaknya seorang guru dan murid.

Bu Shoffa menata barang-barang yang dipesan bulan kemarin. Ada rautan berbentuk astronaut, clay, dan lainnya.

“Bu Shoffa, ini punya siapa?” tanya Qaleed sembari menunjuk rautan.

“Punya Qaleed dan teman-teman,” jawab Bu Shoffa.

“Yeaaay! Berarti boleh pake dong, Bu?”

“Boleeeh. Tapi sebelum pake, harus izin dulu, ya.”

Tiba saatnya, Bu Shoffa mengeluarkan bisbol dari kantong plastik, Langit melihat dan menghampiri, “Bu Shoffa, aku boleh pinjam ini?”

“Hmmm, boleh gak, ya?”

“Boleh, laaah!”

“Hmmm, gimana, ya?

Boleh. Tapi setelah dipakai harus dikembalikan di sini lagi, ya,” perintah Bu Shoffa sembari menunjuk meja guru.

Oke, Bu Shoffa.”

“Langit, 10 menit saja, ya!”

“Lima belas menit lah, Bu,” tawar Langit.

“Sepuluh menit saja.”

Oke, deh, siap.”

Langit bersegera ke luar kelas untuk bermain bisbol. Sepuluh menit berlalu, Langit bertanggung jawab mengembalikan bisbol ke tempatnya. Hari kedua, Langit izin menggunakan bisbol kembali seusai berakhir jam sekolah. Bu Shoffa beri batasan waktu. Alhamdulillah Langit dapat dipercaya. Ia mengembalikan tepat waktu. Hari ketiga juga sama. Ia izin menggunakan bisbol kembali. Kali ini Bu Shoffa tidak memberi batasan waktu. Alhamdulillah Langit selalu bertanggung jawab mengembalikan bisbol ke tempatnya.

Bagikan:
226 thoughts on “Izin”

Comments are closed.

Scan the code