Para guru telah berkumpul di ruang kelas 2. Pukul 07.30, koordinasi dimulai. Pak Kambali yang memimpin. Diawali dengan tahfiz bersama. Seusai tahfiz, Pak Kambali mengulas makna beberapa ayat yang usai dibaca.

Sekira pukul 8, Pak Teguh tiba. Beliau menjadi narasumber workshop bedah CP (Capaian Pembelajaran) selama dua hari ke depan. Pada hari pertama workshop, Bu Wiwik dan Pak Kambali tidak dapat mengikuti sejak awal karena ada kegiatan lain di luar Sekolah. Dua jam kemudian, keduanya bisa kembali bergabung.

Entah hanya perasaan Bu Wiwik saja atau teman-teman lain juga, kali ini penjelasan Pak Teguh cukup mudah terterima. Biasanya, butuh waktu lebih lama untuk mencerna penjelasan beliau. Bukan karena bahasa atau penyampaiannya yang sulit dipahami, melainkan memang karena keterbatasan Bu Wiwik.

Semua guru, kecuali Bu Puput, praktik membedah CP di laptop masing-masing.  Meski tak membawa laptop, Bu Puput tetap aktif mengerjakan tugas bersama Bu Eva. Satu demi satu CP dibedah bersama. Dengan panduan Pak Teguh. Laptop Pak Teguh terhubung dengan proyektor sehingga Bu Wiwik dapat mengikuti dan meyesuaikan diri atas ketertinggalannya.

“CP ini diturunkan menjadi berapa idikator?” tanya Pak Teguh.

Peserta workshop menjawab dengan mantap, “Dua!”

“Indikator 3.3 ini dapat di-breakdown ke dalam berapa TP (Tujuan Pembelajaran)?” uji Pak Teguh.

Kali ini jawabannya beragam. Ada yang menjawab 2. Ada pula yang menjawab 3, bahkan 4. Pak Teguh tidak menyalahkan jawaban yang diutarakan para guru. Memang, secara garis besar, indikator tersebut dapat diturunkan menjadi 2 TP. Namun, bisa juga diperinci lagi menjadi 3 atau 4 TP.

Pukul 11.30 kegiatan dicukupkan sementara. Jeda salat Zuhur dan makan siang. Rupanya, bukan hanya Bu Wiwik saja yang merasa mudah dalam membedah CP. Teman-temannya pun merasakan hal yang sama. Selain karena jawaban-jawaban para guru yang terkonfirmasi benar oleh Pak Teguh, pengakuan Bu Layla juga makin memvalidasi fakta ini.

“Saya sudah bisa bilang, ‘Oh, gitu, ya, caranya’, Bu,” jelas Bu Layla seusai salat Zuhur berjemaah.

“Alhamdulillah,” respons Bu Wiwik.

“Sayangnya, saya harus izin pulang duluan,” lanjut Bu Layla.

“Padahal lagi semangat-semangatnya, nggih, Bu?” seloroh Bu Wiwik.

***

Itulah sepenggal cerita di balik workshop bedah CP hari pertama. Dari yang ia alami dan rasakan, Bu Wiwik makin memahami cara belajar yang cocok untuknya. Sebelum workshop, Pak Teguh mengirimkan fail berisi CP yang telah dipecah berdasarkan kalimat-kalimatnya. Pada bagian awal, Pak Teguh mencantumkan contoh CP dan penjabarannya menjadi indikator hasil belajar dan tujuan pembelajaran. Contoh tersebut disajikan secara terperinci dan lengkap.

Pada CP berikutnya, Pak Teguh memantik hanya sampai pada kolom indikator disertai kata kerja yang dicetak tebal sebagai petunjuk. Beliau juga mencantumkan nomor indikator untuk pemantik tambahan. Para peserta bertugas untuk menentukan TP.

Di CP terakhir, Pak Teguh kian “pelit”. Beliau hanya mencantumkan dua nomor indikator. Kolom lainnya sepenuhnya kosong. Tugas para peserta makin sulit. Kolom yang harus dilengkapi makin banyak. Namun, nyatanya mereka dapat menyelesaikan tantangan itu dengan cukup baik.

Bersyukur, apa yang menjadi tujuan utama workshop ini mulai terlihat hasilnya. Sebelum workshop dimulai, Pak Kambali berpesan bahwa proses belajarlah yang menjadi fokus. Meski tugas belum tertunaikan secara sempurna dan lengkap, tidaklah menjadi masalah. Yang lebih penting adalah peningkatan kapasitas para peserta. Meski workshop offline telah berakhir pada hari berikutnya, workshop online masih terus berlanjut dalam waktu yang tidak terbatas. Selama para guru masih ingin belajar, Pak Teguh akan setia melayani nafsu belajar itu.

“Terima kasih, Pak Teguh.”

Baca Juga: Respons Tepat

Bagikan:
4 thoughts on “Nafsu Belajar”
  1. Masyaallah, semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan keberkahan.

  2. Terimakasih Pak Teguh atas ilmunya. Saya menjadi sedikit demi sedikit paham dengan CP yang sudah dijelaskan Pak Teguh. Cara penyampaian yang mudah di pahami juga membuat guru guru lebih bersemangat untuk belajar.

  3. Ini merupakan pengalaman pertama ikut dalam kegiatan workshop bedah CP (Capaian Pendidikan). Mungkin untuk awalannya saya masih belum paham sepenuhnya, namun cara penyampaian pada cukup mudah untuk saya pahami. Terima kasih Pak Teguh

  4. terima kasih pak teguh atas ilmu yg diberikan semoga Allah memberi keberkahan atas workshop yg kita laksanakan

Comments are closed.

Scan the code