Sabtu (6/1/2024), Bapak/Ibu Guru SDIH 02 memulai mencatat pembelajaran satu pekan yang akan datang di spreadsheet yang diberi nama Jurnal Mengajar Semester 2. Spreadsheet tersebut dibuat oleh Bu Wiwik, guru kelas 1. Tujuannya agar perencanaan pembelajaran terkodifikasi dengan baik dan menjadi bahan acuan/evaluasi tahun berikutnya.
Sebelumnya, bapak/ibu guru pasti sudah merencanakan pembelajaran dengan matang. Namun, belum dibukukan secara mekanis.
***
Saat Ramadan, para murid masuk sekolah pukul 08.00, dan pulang usai jemaah salat Zuhur, pukul 12.15. Dengan jadwal yang berbeda dari hari biasa, kondisi ini pun berpengaruh pada jam pelajaran. Saat hari biasa, 1 jam pelajaran (jpl) sama dengan 30 menit. Namun, saat Ramadan menjadi 25 menit. Tak hanya itu, saat hari biasa pelajaran SBdP terjadwal 4 jpl menjadi 2 jpl setiap pekannya.
Ndilalah, pekan pertama saat pelajaran SBdP, Sekolah mempersiapkan acara Gebyar Ramadan di Mal Ciputra Semarang. Sehingga SBdP tidak terlaksana. Pekan kedua, terjadwal penyerahan rapor tengah semester.
Senin (25/1/2024), Bu Guru melihat spreadsheet di ponsel. Terlihat, SBdP direncanakan hari Selasa (26/1/2024) pada pelajaran PKn.
“Sepertinya waktunya tidak akan cukup kalau hanya 1 jpl,” batin Bu Shoffa.
Memang, SBdP adalah salah satu pelajaran yag amat disukai para murid. Karena mereka senang dengan mewarnai, berkarya, dan lainnya.
Dengan kondisi seperti itu, Bu Guru berdiskusi dengan Bu Amik terkait pelajaran SBdP, dan memutuskan menggunakan 2 jpl Matematika yang terjadwal di hari Selasa (26/3/2024) pukul 08.15-09.05. Jika belum selesai, dilanjutkan di jam pelajaran terakhir.
Para murid sangat antusias. Ini pelajaran SBdP pertama di bulan Ramadan. Mereka membuat kreasi bentuk kupu-kupu dari kumpulan bentuk hati. Pertama, para murid menjiplak berbagai bentuk hati di kertas. Kemudian menggunting dan menempelnya agar membentuk kupu-kupu.
Jam menunjukkan pukul 09.00. Meskipun belum selesai, para murid dipersilakan untuk merapikan dan mengumpulkan prakarya. Selanjutnya, para murid menuju kelas BAQ.
Pelajaran SBdP pun dilanjutkan di jam pelajaran terakhir.
Beberapa menit berlalu, beberapa anak sudah selesai mengerjakan prakarya. Mereka mengumpulkan sisa potongan kertas dan menaruhnya di tempat sampah. Kemudian mengembalikan gunting dan lem ke tempatnya.
Di sela-sela murid menyelesaikan prakarya, Bu Guru takjub melihat salah satu sikap muridnya. Ya, Cemara. Pasalnya, saat Cemara menaruh sisa potongan kertas ke tempat sampah, ia membersihkan area sekitar tempat sampah yang berserakan. Sisa-sisa kertas tampak di mana-mana. Cemara juga merapikan tutup tempat sampah yang tergeletak di bawah. Spontan, Bu Guru menghampiri dan mengapresiasinya.
“Kotor, Bu. Kertasnya ada di mana-mana. Ya udah, tak bersihin aja,” aku Cemara.
Atas inisiatifnya, Bu Guru memamerkan kebaikan Cemara di hadapan para murid. Ia juga mendapatkan bintang dari Bu Guru. Terima kasih, Nak!
Masyaallah, inisiatif Cemara patut mandapatkan apresiasi.