Pasrah

30 Desember 2023, koordinasi terakhir di semester gasal tahun ajaran 2023/2024. Seperti biasa, sebelum koordinasi, Pak Kambali beserta para guru berusaha mengistikamahkan mendaras Al-Qur’an. Dimulai dari hadrah, kemudian mendaras satu halaman bersama-sama. Dan dilanjutkan mendaras tiga lembar (enam halaman) secara berpasangan. Jumlah lembar/halaman yang dibaca secara berpasangan ini bersifat fleksibel.

“Tasdik,” aba-aba Pak Kambali.

“Ṣadaqallāhul-‘aẓīm,” ucap Bapak Ibu Guru serempak.

Selesai mendaras Al-Qur’an, Pak Kambali mempersilakan Bapak Ibu Guru untuk berkoodinasi tentang kegiatan yang terdekat, yaitu MPLS. Bu Wiwik sebagai penanggung jawabnya.

“Alhamdulillah rundown kegiatan sudah saya share di grup, nggih, Bapak, Ibu. Dan itu bersifat fleksibel,” jelas Bu Wiwik.

Bapak Ibu Guru pun berkoordinasi tentang apa saja yang perlu disiapkan selama MPLS.

“Ada lagi, Bapak, Ibu? Kalau tidak ada, saya izin bercerita tentang kejadian yang saya alami kemarin,” ucap Pak Kambali.

Waktu liburan semester kemarin, motor yang biasa Pak Kambali pakai tidak ada di garasi alias diambil orang. Kala itu, Pak Kambali panik. Tapi beliau berusaha tetap tenang.

Pak Kambali berusaha mencari di sekililing rumah, tapi nihil. Beliau pun memasrahkan kejadian ini kepada Sang Pembuat Skenario. Siangnya, Pak Kambali sekeluarga mudik ke kampung halaman istri.

Selang beberapa hari setelah mudik, saat hendak berangkat ke sekolah, Pak Kambali melihat motor warna biru keluaran tahun 2005 itu sedang terparkir di halaman rumah orang lain. Beliau bergegas menghampiri motor itu dan memastikannya. Ternyata, benar! Itu motor Pak Kambali.

Pak Kambali menanyakan kepada salah seorang warga mengenai pemilik rumah itu. Ternyata, motor itu sudah beberapa hari ditemukan di pinggir jalan. Dan benar! Ketika seorang hamba pasrah atas segala kejadian yang menimpanya, Allah-lah yang akan menjadi penolongnya.