Iqbal (kanan) dan Valda (kiri) sedang duduk menjumputi kotoran kecil di karpet seusai makan sinag.

Salat Zuhur berjemaah telah usai. Para siswa melanjutkan dengan makan siang bersama di kelas. Menu hari ini bakso. Sebagian besar siswa telah menyelesaikan makan siang mereka. Di antara yang telah selesai itu ada yang meminta izin untuk membaca buku, ada yang sekadar berbincang dengan teman lain, ada yang bermain, ada yang menata kotak makan teman-temannya, ada pula yang menjumput kotoran di karpet.

Ridho telah menginisiasi kegiatan menata kotak makan teman-temannya. Kala itu, Bu Wiwik hanya meminta para siswa mengembalikan kotak makan masing-masing dan menatanya paling banyak empat tumpukan. Beberapa hari berselang, Ridho memulai menata kotak makan teman-temannya. Tanpa diminta. Ia melakukannya atas kemauannya sendiri. Hingga kini, Ridho masih istikamah. Bahkan, beberapa orang temannya sempat ikut tertarik membantunya.

Selain Ridho, ada Valda dan Iqbal. Dua anak terakhir pun melakukan kebaikan tanpa diminta. Mereka dengan senang hati menjumputi kotoran-kotoran kecil di karpet. Hari-hari sebelumnya, Bu Wiwik meminta para siswa untuk bergotong-royong membersihkan karpet dan lantai kelas. Hari ini, sebelum Bu Wiwik sempat meminta, kedua anak itu terketuk hatinya untuk membersihkan karpet. Masyaallah.

“Teman-Teman, kapten sudah siap di depan. Mari kita berdoa dulu!” ucap Bu Wiwik menenangkan para siswa.

“Teman-Teman, sudah siap berdoa?” tanya kapten.

“Sudaaah!” jawab para siswa serempak.

“Sikap berdoa. Tangan diangkat. Kepala menunduk. Berdoa mulai!” kapten memberi komando.

Para murid mengikuti komando kapten dilanjutkan membaca doa sesudah makan beserta artinya.

“Terima kasih, kapten Daffa, sudah memimpin doa siang ini.”

“Sama-sama, Teman-Teman.”

Kapten Daffa kembali duduk di karpet bersama kelompoknya.

“Anak-Anak, tadi Bu Wiwik dan Ustazah Layla melihat ada teman kita menata semua kotak makan dengan rapi. Ia mengerjakannya tanpa diminta,” jelas Bu Wiwik sebelum memulai pelajaran berikutnya. “Ada lagi. Ada dua orang anak yang membersihkan karpet tanpa diminta. Bu Wiwik rasa, ketiganya layak untuk mendapatkan bintang.”

Iqbal (kanan) dan Valda (kiri) sedang duduk menjumputi kotoran kecil di karpet seusai makan siang.

Para siswa dengan mudah menebak siapa ketiga teman mereka yang akan mendapatkan bintang.

“Iya, betul. Mereka adalah Ridho, Valda, dan Iqbal. Silakan maju,” pinta Bu Wiwik sembari mengajak ketiganya menuju meja guru.

Ketiga anak tersebut lantas menulis nama masing-masing pada stiker bintang kecil. Setelah itu, mereka menempelkannya di tempat yang seharusnya.

Sebagaimana telah disepakati, bintang individu diberikan kepada siswa yang berbuat baik. Bu Wiwik tidak menyampaikan sebelumnya kapan bintang itu akan diberikan. Harapannya, siswa tetap terapresiasi, tetapi mereka berbuat baik tanpa mengharap bintang.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *