Jumat, 19 April 2024. Hari pertama masuk sekolah setelah liburan Idulfitri. Jam keberangkatan dan kepulangan sudah normal seperti biasanya: pukul 07.00. Namun kegiatan pembelajaran belum sebagaimana biasanya.
Di hari itu kegiatannya tahfiz pagi, halalbihalal, bercerita, istirahat, Duha, dan menulis.
Tahfiz pagi dilaksanakan di musala. Kelas 1 dan 2 bergabung. Dilanjutkan dengan serangkaian acara halalbihalal. Setelah itu, anak-anak kembali ke kelas masing-masing untuk bercerita tentang pengalaman selama liburan.
Ustaz Aruf masuk kelas 2. Bu Amik sedang menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan anak-anak: bercerita tentang liburan. Ustaz Aruf dan Bu Shoffa duduk di belakang anak-anak, mengawasi dan mendampingi mereka mendengarkan instruksi Bu Amik. Terlihat Najwa mengobrol dengan teman-temannya. Ustaz Aruf, yang berada di belakangnya, spontan mendeham.
Najwa, yang mendengarnya, pun langsung sadar. Ia kembali duduk menghadap Bu Amik. Teman-temannya yang diajak mengobrol pun mengikuti Najwa.
***
Kegiatan menulis segera dimulai. Bu Shoffa dan Bu Amik membagikan buku kepada anak-anak. Kemudian Bu Shoffa dan Bu Amik juga menjelaskan, tugas anak-anak ialah menulis pengalaman selama liburan. Menulis pun dimulai. Tampak ada yang bersegera dan ada yang masih nyantai. Ustaz Aruf berjalan di antara meja anak-anak. Mengamati antusiasme anak-anak ketika menulis. Tiba-tiba, “Ustaz, ke sini!“
Ustaz Aruf menoleh. Ternyata Najwa yang memanggil.
“Iya, bagaimana?”
“Salat Id penulisannya gimana, Ustaz?”
“Begini: salat Id,” jawab Ustaz Aruf dengan mengeja per-huruf.
Ustaz Aruf sangat terkesan. Ada anak yang sadar diri. Sadar dengan keadaan yang ada. Seperti pada saat ia bergurau. Diingatkan hanya dengan isyarat saja, ia langsung sadar dan kembali duduk dengan tertib. Selain itu, ia juga sadar diri. Ketika belum bisa, ia tidak malu untuk bertanya. Masyaallah. Sip, Najwa!
Masyaallah, semoga selalu istikamah dan menjadi contoh baik untuk lingkungan sekitar.