Semester genap telah tiba. Yap, hari ini pekan kedua di semester genap tahun ajaran 2023/2024. Pekan pertama, digunakan untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Semester ini bukanlah awal anak-anak masuk sekolah. Namun, Sekolah memandang perlu MPLS sebagai pemanasan setelah sekian pekan anak-anak menghabiskan masa libur semester gasal. MPLS usai, pekan kedua ini, anak-anak diharapkan kembali on track, dan jadwal pelajaran sudah kembali normal.

Tampak ada beberapa perubahan di berbagai sisi pada semester genap ini. Hal itu sudah seyogianya dilakukan oleh sekolah sebagai wujud tindak lanjut evaluasi KBM yang sudah terlampaui di semester sebelumnya. Itu strategi. Itu manajemen. Sebenarnya tidak hanya sebuah institusi saja yang berhak memiliki strategi dan manajemen. Terkhusus manajemen diri.

Tidak disangka, manajemen diri itu ditampakkan oleh Shaqueena. Gadis kecil yang duduk di bangku kelas 1, dengan wajah ayu dan manis tampak dalam senyumnya. Di semester genap ini, Shaqueena memutuskan untuk setoran hafalan juz 30 ke Bu Layla. Dia siswa keempat setelah Nadia, Langit, dan Icha yang secara mandiri rutin menyetorkan hafalannya setidaknya 2—3 kali dalam sepekan. Bukan hal yang mudah untuk anak-anak seusia mereka.

Tepat hari itu, Shaqueena nembung ke Bu Layla bahwa akan setroan hafalan juz 30 dari surah An-Naba’. Selaras dengan isi pesan WhatsApp Bu Tiwi, bundanya Shaqueena, ke Bu Layla. Yaitu Shaqueena bermaksud untuk setoran hafalan juz 30. Angin segar berembus ke hati Bu Layla. Bagaimana tidak bahagia dan terharu! Tanpa diminta, keduanya (Shaqueena dan bundanya) kompak menyampaikan maksudnya. “Wah, … cocok,” batin Bu Layla.

Pukul 13.30 bel berbunyi. Menunjukkan waktu kepulangan siswa. Namun, itu tidak berlaku untuk semua siswa. Ada sebagian siswa yang sedang menerima tambahan pelajaran dari guru kelas, ada yang bermain sambil menunggu jemputan, ada pula yang setoran hafalan juz 30 sebagaimana Nadia, Langit, Icha, dan Shaqueena. Pembiasaan ini diawali Nadia. Dia telah melakukannya sejak kelas 1 dan saat ini dia tahap murajaah juz 30 dan ziadah juz 1. Langit, tak kalah semangatnya. Kondisi keduanya saat ini tak luput dari ikhtiar lahir dan ikhtiar batin dari kedua orang tuanya.

Lalu, bagaimana dengan Icha dan Shaqueena? Mereka siswa kelas 1, berbeda dari Nadia dan Langit. Icha tertular Nadia dan Langit. Begitu pula Shaqueena. Shaqueena tertular Icha.

“Masyaallah, … wabah apa ini?” Bu Layla bersenandika. Kali pertama wabah menular yang membahagiakan. Wabah menular yang membuat hati berbunga-bunga dan sejuk rasanya.

Terima kasih, Allah telah mengirim kasih sayang-Nya. Terima kasih, Nadia. Terima kasih, Langit. Terima kasih, Icha. Kalian menularkan wabah jariah kepada Shaqueena. Semoga kalian mampu terus menularkan wabah positif ke teman-teman lainnya. Semoga istikamah!

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *