Selasa (2/4/2024), hari terakhir para murid masuk sekolah di bulan Ramadan. Sekaligus menjadi akhir rangkaian acara Pesantren Ramadan. Tidak seperti hari biasa. Hari itu terjadwal tahfiz, refleksi kegiatan Senin (1/4/2024), Duha, istirahat, pembagian hadiah Collaborative Camp, simulasi salat Idulfitri, jemaah Zuhur, dan pulang.

Refleksi kegiatan hari Senin (1/4/2024) diisi dengan menulis di buku harian. Ya, para murid sudah dilatih menulis sejak kelas 1. Tidak hanya menulis biasa. Mereka menulis berdasarkan pengalaman yang dialami. Tahun lalu, tulisan mereka bahkan sudah diterbitkan oleh Sekolah menjadi buku antologi bersama.

Bu Guru menyampaikan, menulis kali ini ada apresiasi dari Sekolah berupa hadiah. Namun, jumlah dan bentuk hadiahnya sengaja tidak tersampaikan kepada murid.

“Teman-Teman, nanti kan ada hadiahnya. Jadi, pasti ada yang menang dan yang belum menang. Yang menang, enggak boleh sombong, lo! Dan yang belum menang juga harus tetap semangat. Insyaallah kalau kalian mau berusaha, nanti akan dapat hadiah di lain kesempatan,” jelas Bu Shoffa.

Para murid mengiyakan.

Bu Guru pun memanggil satu per satu murid dari yang paling tertib untuk mengambil buku  harian.

Mereka antusias sekali menulis pengalaman buka bersama di Sekolah.

“Bu Shoffa, tulisannya Kak Teddy, tu, gimana?” “Bu, tulisannya mengambil, tu, gimana?” tanya beberapa murid.

Bu Guru menanyakan kembali kepada para murid.

“Anak-Anak tulisannya Kak Teddy, gimana, ya? Ada yang tahu?”

Dengan senang hati, para murid membantu mengeja. Bu Guru pun menyalinnya di papan tulis.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 09.00. Sepuluh menit lagi para murid bersiap-siap salat Duha. Beberapa anak yang sudah selesai, langsung mengumpulkan buku hariannya di meja Bu Guru.

Pukul 09.10, para murid dipersilakan untuk mengumpulkan buku hariannya. Ridho, Itaf, Nadia, dan Kalynn, masih asyik melanjutkan tulisannya.

Bu Guru memberikan beberapa opsi. Ridho dan Itaf memilih melanjutkannya di jam istirahat. Nadia dan Kalynn memilih mengakhirinya.

Usai salat Duha, tanpa diingatkan, Ridho dan Itaf meminta izin untuk mengambil buku hariannya di meja Bu Guru. Pun sama, dengan Nadia dan Kalynn. Awalnya, mereka memilih mengakhiri tulisannnya. Melihat Ridho dan Itaf masih melanjutkan tulisan, mereka pun mengikutinya.

Pemenang menulis disampaikan setelah pembagian hadiah Collaborative Camp. Para murid harap-harap cemas. Bu Guru menyampaikan ada empat pemenang. Harapan I diraih oleh Ridho, juara III Kalynn, juara II Nadia, dan juara I Adia.

Yang sangat menarik perhatian Guru adalah tulisan dari juara I, Adia. Ia menuliskan pengalaman buka bersama dengan runtut. Dimulai dari ia terlambat datang ke sekolah disertai dengan alasannya. Tak hanya itu, Adia juga lihai menggunakan tanda baca, seperti tanda seru, tanda koma, dan tanda titik dengan tepat. Selamat, Adia! Semoga ini menjadi awal yang baik. Amin.

Bagikan:
One thought on “Mengesankan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *