Sabtu istimewa. Ruang kelas 1 disulap menjadi lebih cantik. Rangkaian balon warna-warni menghiasi salah satu sudut ruangan. Di bawahnya terpasang backdrop bertuliskan “Ekshibisi Akhir Semester”.

Kinan datang paling awal. Sebelum 06.30, ia sudah tiba di Sekolah. Diantar sang bunda. Bu Wiwik mengarahkan Kinan ke kelas 2. Tak berapa lama, Shaqueena menyusul. Keduanya lantas menuju ruang kelas 1.

Sebelum pukul tujuh, hampir semua murid kelas 1 sudah datang. Mereka tampak lebih ceria dari biasanya. Mereka memilih bermain-main di dalam kelas. Suasana baru di dalam ruang kelas membuat mereka semakin bersemangat.

Bu Wiwik melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Jarum panjang menunjuk angka lima. Ia bergegas meminta murid-muridnya menuju ruang kelas 2.

“Anak-anak kelas 1 silakan duduk di sebelah kiri. Kelas 2 di sebelah kanan,” pinta Bu Wiwik.

Kapten Haqqi dan Kinan memimpin doa pagi. Murid-murid melantunkan doa dengan khusyuk.

“Teman-Teman, Bapak Ibu Guru memberikan tiga tawaran untuk kalian. Nanti, saat acara ekshibisi, kalian boleh memilih untuk duduk di kelas 1, di sini (kelas 2), atau bermain di luar,” jelas Bu Wiwik memulai diskusi.

Setelah dirasa cukup. Murid-murid dipersilakan menentukan pilihan mereka. Sebagian besar memilih untuk duduk di ruang kelas 1. Mereka ingin menyaksikan acara yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Bu Wiwik membagikan kalung identitas bertuliskan “Panitia Cilik Ekshibisi Akhir Semester”. Tidak semua murid menerima kalung tersebut. Hanya yang ditunjuk sebagai panitia saja. Ini adalah kali pertama melibatkan murid-murid menjadi panitia dalam acara Sekolah.

Sepekan sebelumnya, para panitia cilik itu sudah rapat.

“Ada yang tahu, panitia itu apa?” selidik Bu Wiwik mengawali rapat.

“Menyusun strategi biar acara yang direncanakan menjadi meriah,” jawab Langit.

“Betul sekali, Mas Langit!” respons Bu Wiwik.

Mendengar jawaban Langit ini, Bu Wiwik meyakini, Langit telah memahami tugasnya sebagai ketua panitia. Ia lantas meminta Langit memimpin rapat.

Langit memimpin rapat "Panitia Cilik"
Langit memimpin rapat "Panitia Cilik"
Naren dan Bintang melaksanakan tugasnya dengan baik
Naren dan Bintang melaksanakan tugasnya dengan baik

Langit, sang ketua panitia, memimpin rapat. Ia begitu antusias. Dengan meyakinkan, Langit mendeskripsikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan “anak buahnya”. Di akhir arahannya, Langit kembali memotivasi teman-temannya.

“Kita harus menjadikan acara ini sukses dan spektakuler!” pungkas Langit.

Saat Bu Wiwik membagikan kalung identitas panitia, Rara merajuk, “Saya juga pengin jadi panitia.”

“Rara mau? Oke. Kalau begitu, Rara nanti membantu Alisha, ya. Rara menggantikan Mbak Naren dulu.”

Naren, Alisha, dan Bintang bertugas mengunjukkan snack kepada tamu yang hadir. Snack diantar setelah tamu duduk. Bintang yang membawa nampan, Alisha atau Naren yang mengunjukkannya kepada tamu. Kebetulan, Naren sedang diminta ke ruang kelas 2 untuk persiapan tampilannya.

Naren dan ketiga adik kelasnya itu melaksanakan tugas mereka dengan baik. Mulai dari menata snack di atas meja, hingga menyuguhkannya kepada tamu yang hadir. Meski harus bolak-balik mengantarkan snack, mereka tetap bersemangat. Tak tampak sedikit pun ekspresi enggan, lelah, dan malas. Bahkan, saking semangatnya, Rara dan Alisha sempat berebut.

Dirigen Sabrina memimpin lagu Indonesia Raya
Elora dan Kennard, MC yang benar-benar master

Tak hanya mereka berempat. Ada Hafidz di meja presensi yang mengarahkan tamu untuk mengisi daftar hadir. Ada pula Adit dan Naufal yang sigap menjadi seksi perlengkapan. Tak kalah profesional, Fillio piawai mengabadikan momen dengan kameranya. Elora dan Kennard juga memimpin jalannya acara sebagai pembawa acara dengan sangat memukau.

Ketua panitia cilik menyampaikan sambutan

“Demikian sambutan dari saya. Saya akhiri dengan pantun. Jangan lupa ‘cakep-nya’, ya,” pinta Langit yang disambut riuh tawa para hadirin.

“Bersekolah di SD Islam Hidayatullah dua

Belajar dan bermain bersama teman-teman

Cukup sekian sambutan dari saya

Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan”

Langit, sang Ketua Panitia Cilik, menyampaikan sambutannya dengan outstanding.

Bersyukur sekali, pelibatan murid-murid sebagai panitia menjadi salah satu hal yang mengesankan dalam acara hari ini. Harapannya, Sekolah dapat menjadi miniatur dunia nyata bagi para murid. Kelak, saat dewasa, mereka akan dihadapkan pada situasi serupa. Setidaknya, ada tiga hal yang mereka pelajari: kolaborasi, tanggung jawab, dan ketangguhan.

“Selamat, Panitia Cilik hebat!” (A2)

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *