Sebulan KBM pada semester genap telah berjalan. Di kelas 2 tampak suasana baru. Ada satu murid terasa hangat bercengkerama dengan teman sekelasnya. Gadis berkulit putih nan ceria tersenyum kecil saat dipandang Bu Layla.
“Assalāmu‘alaikum, Mbak Shelo. Apa kabar?” sapa Bu Layla.
“Wa ‘alaikumus-salām, Ustazah,” jawab Shelo singkat sambil berlari kecil memeluk Bu Layla.
Bu Layla sudah mengenal Shelo sebelumnya saat proses pendaftaran. Saat itu kali kedua Shelo ke SDIH 02. Dia sudah mengenal banyak teman. Sembari orang tua Shelo melakukan proses pendaftaran, dia bermain dengan teman yang baru dia kenal, berseloroh, dan berlari.
Shelo merupakan murid baru yang benar-benar baru. Tentu menjadi tantangan besar baginya. Teman baru, pembiasaan baru, dan pelajaran baru. Salah satunya menghafal surah pendek di juz 30, baik melalui kegiatan tahfiz pagi maupun KBM BAQ. Pola pembimbingan hafalan yang diterapkan Sekolah sangat strategis. Konsep kelompok berdasarkan capaian dan pelibatan murid sebagai pengampu tahfiz. Harapannya tepat sasaran, baik secara kognitif maupun afektif.
Sama halnya dengan hafalan Shelo. Sekolah memutuskan Nadia sebagai pengampu tahfiznya Shelo. Komunikasi sesama murid dipandang lebih mujarab. Selain itu, capaian menghafal Nadia juga sudah memasuki juz 1. Diawali oleh Bu Layla, Shelo tampak bermanja-manja. Strategi yang dia gunakan tidak membuat Bu Layla permisif untuk membiarkan Shelo menghabiskan waktunya.
Hari berikutnya, tahfiz pagi Shelo diajari oleh Nadia. Masih bersama Bu Layla, sekadar membersamai saja. Nadia mengajari Shelo surah Al-Fatihah ayat demi ayat. Dengan pelan dan tahqīq. Nadia piawai mengajari Shelo. Kesabaran dan ketulusan Nadia tampak pada raut wajahnya. Meski sesekali Shelo merengek untuk mengajaknya bermain, Nadia tetap bersikap tegas dan sewajarnya guru mengajari muridnya. Keduanya menghadapi tantangan. Tantangan Nadia berupa kesabaran dan ketulusan. Tantangan Shelo berupa mengawali kebiasaan yang sebelumnya belum dia dapatkan. Sebuah keniscayaan. Jalan menuju surga memang dilalui dengan jalan yang tidak enak di dunia. Begitu sebaliknya jalan menuju neraka. Surga di tangan kalian, Nak!