Selasa (21/01/2025). Pagi yang cerah. Udara yang menyejukkan. Melihat anak-anak yang antusias berangkat sekolah untuk menimba ilmu, menambah kesejukan di pagi hari.
Pukul 07.15. Jam pelajaran BAQ kelas 1 tiba. Saya segera menuju ruang BAQ yang berada di sebelah selatan ruang kelas 3. Saya buka pintu. Kaget. Kalah cepat. Anak-anak sudah datang terlebih dahulu. Tampak dari gerak-geriknya, mereka sudah tak sabar untuk menikmati pelajaran BAQ. Tanpa berlama-lama, pelajaran BAQ pun segera saya mulai.
Sedikit berbeda dari biasanya. Pelajaran BAQ selesai lebih awal. Masih tersisa waktu. Saya gunakan untuk merefleksi dan memberikan reward kepada anak yang paling banyak melakukan kebaikan selama pelajaran BAQ. Elqeil terpilih untuk mendapatkan reward hari itu.
“Bintang kali ini … jatuh pada … Elqeil,” ujar saya.
Elqeil tersenyum gembira. Teman-temannya memberikan ucapan selamat.
Sambil membawa stiker bintang, Elqeil meminta izin kepada saya, “Ustaz, Elqeil ingin memberikan bintang ini kepada Alfa. Boleh, ya, Ustaz? Karena tadi Alfa tertib dan saat membaca jilidnya lancar sekali,” pinta Elqeil.
“Oh, iya, boleh, Nak,” jawab saya.
Mendengar itu, saya kagum. Sungguh di luar dugaan. Banyak anak yang menginginkan bintang. Tetapi Elqeil memberikan secara cuma-cuma kepada Alfa. Hari itu, Elqeil telah berbagi kebahagiaan kepada temannya. Berbagi kebahagiaan, salah satu bentuk kebajikan. Dan Elqeil telah menghiasi dirinya dengan kebajikan itu. Masyaallah.