“Dari ayah Valda, Pak Kambali.”
Itu chat Bu Shoffa. Saya terima pada 22 September 2024. Pukul 17.25. Tepat sebelum itu, dua chat Pak Rifki—ayah Valda—diteruskan ke saya oleh Bu Shoffa. Saya baca dengan saksama pesan terusan itu.
Salah satu chat Pak Rifki saya baca berulang-ulang. Ada yang menggelitik saya dari chat itu. Berikut chat yang saya maksud.
“Sepertinya form yang di tautan tersebut untuk mengajar kelas 1—3, materi saya untuk para orang tuanya, … mungkin nyisip pas acara pertemuan wali murid atau event khusus, bisa tatap muka atau via daring.”
Sebelum menerima chat terusan di atas, saya meminta guru kelas untuk mengirim tautan di grup kelas masing-masing. Termasuk Bu Shoffa. Tautan itu berisi tawaran bagi wali murid yang berminat mengikuti acara Wali Murid Mengajar. Peserta yang diajar bisa murid kelas 1, kelas 2, kelas 3, atau gabungan kelas. Tepatnya, sesuai yang diminati wali murid yang bersangkutan. Waktunya menyesuaikan kebutuhan wali murid. Materinya bebas, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki/dikuasai wali murid.
Alhamdulillah, sejumlah wali murid mengambil kesempatan tersebut. Saya merasa sangat bombong. Saya membayangkan, suasana berbagi ilmu mulai terbangun. Dari berbagai kalangan. Tak hanya terbatas dari satu kalangan saja. Justru kompetensi/ilmulah yang menjadi tolok ukurnya. Sehingga terbentuk suasana ilmiah. Bila hal itu terwujud, rasanya seperti itulah sekolah yang saya dambakan. Namun, ini memang baru angan-angan. Ups, saya harus tetap optimistik. Memang saya tidak bisa apa-apa, tetapi bukankah saya punya Tuhan? Dan Tuhan Maha Kuasa atas segalanya.
Chat dari Pak Rifki termasuk yang makin menguatkan keyakinan saya. Memang Pak Rifki tidak ambil bagian dalam acara Wali Murid Mengajar. Namun, justru Pak Rifki hendak merintis kegiatan lain yang selaras dengan angan-angan saya: suasana ilmiah di kalangan wali murid. Wow, bila ini terlaksana, tentu akan menambah kemanfaatan bagi wali murid lainnya.
Setelah bermusyawarah dengan pengabdi lainnya, akhirnya saya putuskan untuk melaksanakan usulan Pak Rifki. Wali Murid Berbagi. Demikian, saya menyebutnya. Perdana, diawali oleh Pak Rifki. Dilaksanakan bebarengan dengan penerimaan rapor semester gasal. Yakni, Kamis, 19 Desember 2024. Sekaligus mengawali penggunaan gedung baru.
Saat itu 68—dari seharusnya 81—orang wali murid hadir dan mengikuti paparan Pak Rifki. Jadi, diikuti oleh 80% lebih wali murid. Materi Pak R tentang aplikasi parental control. Aplikasi yang memungkinkan orang tua untuk memantau dan mengontrol aktivitas anak-anak mereka di gawai.
Saya juga mengikuti paparan Pak Rifki. Dan saya terpukau oleh paparan beliau. Penguasaan beliau tentang materi terasa sangat mendalam. Saya mendapat pelajaran banyak dari beliau. Saya jadi makin yakin akan kemanfaatan Wali Murid Berbagi. Terima kasih, Pak Rifki. Kami tak dapat membalas kebaikan Pak Rifki. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda. (A1)