Beberapa anak menyelonong masuk ke ruang Kepala Sekolah. Saya juga nunut berkantor di sana. Sehingga, saat itu saya berada di “TKP”. Anak-anak tersebut belum mengucap salam. Saya minta mereka mengulangi masuk dari pintu dan mengucap salam.
Hari itu Selasa, 26 November 2024. Kirana dan Nirmala termasuk anak-anak yang masuk ke ruang Kepala sekolah. Menghampiri saya dan mengajukan ide cemerlang.
“Ustaz, pelajaran Ustaz nanti, mewarnai, ya, Ustaz,” pinta Nirmala.
“Iya, Ustaz, udah lama nggak mewarnai,” tambah Kirana.
“Hmmm, iya, insyaallah, ya,” jawab saya, yang memang belum menemukan alasan untuk menolaknya. Justru saat itu saya merasa dibantu oleh mereka. Mengapa demikian? Karena memang hari itu, salah saya sendiri, saya belum menemukan bahan pembelajaran.
Hari itu terjadwal pelajaran Al-Qur’an/Hadis. Sebetulnya sudah saya rencanakan, sih, untuk menambah hafalan hadis anak-anak kelas 1. Tetapi biasanya saya tambahi dengan mengerjakan LK dari materi Fikih. Nah, hari itu saya belum menyiapkan LK tersebut. Sehingga, ide dari Kirana dan Nirmala tersebut sangat membantu saya.
Sayang hari itu ide mereka belum terealisasi. Wajar kalau mereka sempat kecewa. Memang kesalahan saya, tidak segera merealisasikannya. Saya tidak mau berlama-lama mengecewakan mereka. Saya rencanakan mewarnai dilaksanakan pekan depannya, Senin, 2 Desember 2024. Benarlah, hari itu dua anak tersebut menagih ke saya. Akhirnya saya realisasikan ide mereka di hari itu juga.
Keberanian Nirmala dan Kirana patut diberi apresiasi. Di dalam diri mereka sudah tumbuh rasa percaya diri, sehingga mereka berani menyampaikan pendapat. Saya yakin setiap anak pasti punya ide. Tetapi tidak banyak yang berani mengungkapkannya kepada orang lain.
Terima kasih, Nirmala dan Kirana. Saya turut belajar dari mereka. Semoga ide-ide cemerlang lainnya timbul pada benak mereka, dan semoga ide mereka dapat diterima oleh orang-orang yang mengetahuinya. Amin.