Tak terasa semester 1 hampir usai. Rasanya seperti baru kemarin perkenalan, tetiba sudah harus PAS (Penilaian Akhir Semester), pembagian rapor, dan libur semester.

PAS berlangsung 9—13 Desember 2024. Saat PAS, denah duduk anak-anak diubah. Yang semula berkelompok menjadi individu. Tetapi karena siswa kelas 1 jumlahnya 32 dengan ruangan yang terbatas, maka diatur menjadi dua murid per baris ke samping.

Denah tempat duduk ditulis di papan tulis oleh Bu Wiwik. Supaya ketika masuk, anak-anak bisa melihat dan menemukan tempat duduknya yang baru. Meski demikian, belum tentu setiap anak memahami dan bisa menemukan tempat duduknya sendiri.

Terbukti, hari Senin beberapa anak kebingungan mencari tempat duduknya.

“Ini maksudnya gimana, Bu?” tanya salah seorang anak putra sembari menunjuk namanya di denah tempat duduk.

“Saya duduknya di mana, Bu?” tanya salah seorang anak putri.

Sebetulnya ada beberapa anak lagi yang bertanya, sayangnya saya tidak ingat siapa saja namanya. Tapi ada satu momen yang membuat saya cukup terkesan.

As-salāmu ˋalaikum,” ucap Adys lembut sembari mengulurkan tangan.

Wa `alaikumus-salām, Mbak Adys,” jawab saya.

Gadis manis itu mencium punggung tangan saya.

“Mbak Adys bersegera, ya, menata tasnya. Sebentar lagi mau bel,” lanjut saya.

Ia mengangguk.

“Adys, cari tempat dudukmu di papan tulis,” ujar Asha.

Lantas ia menuju papan tulis dengan langkah ragu-ragu. Cukup lama ia mengamati, mencoba memahami. Lalu ia berbalik arah menghampiri saya lagi.

“Bu, saya duduknya di mana?”

Saya belum sempat berkata apa pun. Ada anak gadis menceletuk dari belakang Adys.

“Ayok, aku anterin, Dys,” ajak Asha, anak yang sudah datang lebih dulu.

 “Terima kasih, Asha. Mbak Adys ikut Mbak Asha, ya.”

Asha membalas dengan tersenyum. Adys mengangguk.

Rupaya Asha mengamati Adys sejak tadi. Adys menurut seolah memercayai Asha. Keduanya berjalan beriringan menuju tempat duduk. Pandangan saya belum lepas dari mereka karena sangat penasaran.

Alhamdulillah, ternyata tepat sekali. Adys sampai ke tempat duduknya dengan selamat. Tak disangka, pagi-pagi saya sudah menyaksikan kerja sama yang indah. Yang satu berbaik hati tanpa diminta. Yang satu lagi menurut dan memercayai temannya.

Bagikan:
Scan the code