“Tadi siapa yang mulai duluan, Nak?” tanya saya kepada seorang murid.
“Adia dulu, Bu. Terus Itaf bilang, ‘Yuk, bantu, yuk!’’’ jelasnya.
Pukul 09.30 bel berbunyi. Pertanda istirahat telah usai. Dan memasuki persiapan salat Duha. Beda halnya kelas 3. Para murid masih diberi kesempatan untuk beristirahat sekitar 3—5 menit karena mereka mulai istirahat pukul 09.20.
Jarum jam menunjukkan pukul 09.34. Tak butuh waktu lama. Dalam hitungan sepuluh detik, mereka sudah bersiap duduk di karpet untuk persiapan wudu. Kemudian kapten memimpin tepuk dan niat wudu.
Selanjutnya, Bu Puput mempersilakan kapten untuk ke tempat wudu terlebih dahulu. Kemudian disusul dua teman yang ditunjuk menjadi “bapak/ibu guru”. Mereka berdua diberi kepercayaan untuk mengamati teman-temannya yang sedang wudu.
Saya pun mengekor di belakang murid yang menjadi “bapak/ibu guru”. Mereka langsung memosisikan diri di kedua ujung keran: yang satu di ujung utara, satunya lagi di ujung selatan. Saat para murid tiba di selasar tempat wudu, tanpa dipanggil tujuh anak langsung masuk ke area tempat wudu. Kemudian Bu Puput membersamai para murid yang duduk di buk.
“Kloter” pertama sudah wudu dan masuk kelas. Begitu pula ”kloter” kedua. Setelah merasa cukup, saya masuk kelas karena tidak ada guru yang membersamai di kelas. Saat masuk kelas, saya dibuat terkejut. Pasalnya, para murid sedang bekerja sama menjumputi kotoran di karpet.
Tak hanya anak putri, anak putra juga ikut menjumputi kotoran di karpet. Masyaallah.
“Tadi siapa yang mulai duluan, Nak?” tanya saya kepada seorang murid.
“Adia dulu, Bu. Terus Itaf bilang, ‘Yuk, bantu, yuk!’” jelasnya.
Saya masih mengamati sekeliling. Menahan diri untuk tidak merespons hingga salat Duha selesai.
“Alhamdulillah. Masyaallah. Hari ini Bu Guru sangat bersyukur sekali. Melihat Teman-Teman saling bekerja sama menjumputi kotoran di karpet. Terima kasih, Mbak Adia, yang sudah memulai untuk menjumputi kotoran di karpet! Keren, lo! Pahala jariahnya pasti banyak sekali,” puji saya. “Terima kasih juga, Mas Itaf! Tadi juga mengajak teman-teman untuk menjumputi kotoran di karpet. Bu Guru senang sekali melihatnya. Teman-Teman bekerja sama menjaga kebersihan kelas. Semoga kebaikan seperti ini bisa dilanjutkan terus, ya, Teman-Teman,” imbuh saya.