Waktu istirahat pertama hampir usai. Beberapa murid sudah bersiap untuk pelajaran selanjutnya. Sebagian yang lain masih bermain di luar kelas.

“Bu, saya habis membersihkan karpet,” ucap Mika.

“Oh, iya, Mas Mika. Masyaallah, hebat. Sip, Mas Mika,” jawab saya.

Mika membalas dengan tersenyum.

Ini bukan kali pertama. Kerap kali Mika melapor jika ia sudah menjumputi kotoran di karpet.

***

Hari Rabu, pelajaran Bahasa Indonesia terjadwal pada jam pertama dan kedua. Usai pelajaran Bahasa Indonesia, saya mempersilakan anak-anak untuk minum bagi yang ingin minum. Yang tidak ingin minum menetap di karpet. Persiapan untuk pelajaran selanjutnya yaitu Pendidikan Pancasila.

“Bu, itu meja siapa?” tanya Mika sambil menunjuk satu meja yang di atasnya terdapat tempat pensil dan beberapa alat tulis.

“Sebentar, ya, Mas Mika. Ibu tanyakan kepada teman-teman dulu.

Saya segera menanyakan kepada anak-anak tentang kepemilikan meja itu.

“Teman-Teman, itu meja siapa?” tanya saya.

“Aya, Bu,” jawab beberapa anak.

Aya, yang merasa terpanggil, segera melihat ke arah meja miliknya. Ia menyadari, meja yang saya tanyakan adalah miliknya.

Belum sempat Aya berdiri, Mika langsung berlari ke arah meja Aya.

Mika dengan cepat memasukkan beberapa alat tulis ke tempat pensil dan meletakkannya ke dalam laci.

“Terima kasih, Mas Mika,” ucap saya.

“Mbak Aya, jangan lupa berterima kasih kepada Mas Mika, ya,” ucap saya kepada Aya.

Aya menggangguk.

“Terima kasih, Mika,” ucap Aya.

Masyaallah, Mika adalah anak yang ringan tangan. Bukan sekali dua kali saja aksi kebaikan Mika dipergoki oleh bapak/ibu guru. Bahkan sering sekali. Mika dengan inisiatifnya membantu dan menolong teman-teman serta bapak/ibu guru. Semoga Mika istikamah dalam melakukan kebaikan dan bisa memotivasi teman-teman lainnya untuk berbuat baik.

Good job, Mika!

Baca juga: Lepak Biru

Bagikan:
Scan the code