Kamis (13/06/2024) merupakan hari-hari pasca-PAT (Penilaian Akhir Tahun). Anak-anak tetap masuk sekolah. Hari-hari pasca-PAT, anak-anak disibukkan dengan latihan ekshibisi. Kegiatan terdiri dari apel pagi, tahfiz, BAQ, latihan penampilan mandiri, istirahat, salat Duha, latihan penampilan bersama, makan siang, salat Zuhur, lalu pulang.
Kegiatan demi kegiatan dilalui dengan riang dan gembira. Anak-anak sangat antusias, apalagi saat latihan ekshibisi. Bu Yunita dan Bu Indah (guru baru SDIH 02) mendapat giliran mengamati anak-anak di kelas 1. Keduanya membantu Bu Eva melatih dan mengondisikan anak.
Usai latihan dan makan siang, persiapan salat Zuhur dimulai.
“Teman-Teman, yang sudah selesai makan boleh persiapan wudu dan duduk di karpet,” aba-aba Bu Eva.
Anak-anak dengan sigap melaksanakan perintah Bu Eva.
Bu Eva menunjuk anak-anak yang paling tertib, untuk pergi ke tempat wudu lebih dulu. Anak-anak mengantre dengan tertib. Bu Eva dan kedua guru baru mengamati anak-anak yang sedang wudu.
Tiba-tiba, fokus ketiga guru itu pecah.
“Bu, Gibran nyelip,” ujar Vano dengan kesal.
“Soalnya Vano enggak fokus, Bu. Depannya kosong,” jawab Gibran.
“Kan, kata Bu Eva, kalau enggak fokus boleh diselip,” imbuh Gibran tak mau kalah.
Perselisihan pun terjadi antara Gibran dan Vano. Tidak ada yang mau mengalah. Sampai akhirnya Gibran menangis.
Bu Eva memediasi keduanya dengan tenang.
“Kan, manusia tempatnya salah, mungkin tadi Vano sedang tidak fokus,” ujar Bu Eva menasihati.
Bu Eva meminta Gibran dan Vano untuk saling memaafkan. Tetapi, keduanya enggan melakukannya. Akhirnya, Bu Eva meminta keduanya untuk menenangkan diri.
Tiba-tiba, tak berselang lama, Gibran, yang tadinya menangis, mendatangi Vano.
“Aku minta maaf, ya, Van,” ujar Gibran sambil memeluk Vano.
Ini pemandangan menyejukkan hati yang jarang dilihat.
Anak-anak bisa menurunkan egonya. Dan mereka bisa memaafkan satu sama lain. Orang dewasa saja terkadang sulit meminta maaf atau memaafkan orang lain.
Terima kasih, Gibran dan Vano, sudah memberi bapak/ibu guru pelajaran untuk saling memaafkan.
Baca juga: Celana Robek