Screenshot

Kamis (25/07/2024). Hari keempat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). Hari itu kegiatan di kelas 3: tahfiz pagi, refleksi simulasi BAK/BAB, bercerita liburan sekolah, istirahat, pembiasaan Duha, menonton video tentang seorang ibu yang menangis karena anaknya di-sliding, makan siang, salat Zuhur berjemaah, dan pulang.

Jam di dinding kelas 3 menunjukkan pukul 11.00. Waktu makan siang tiba. Sebagian anak ikut katering Sekolah, sebagian lagi membawa bekal sendiri. Makan siang sudah siap di meja masing-masing. Anak-anak pun menyantap makan siangnya dengan lahap.

Beberapa menit kemudian, jam makan siang selesai. Anak-anak mulai bersiap-siap untuk salat Zuhur berjemaah. Ada tumpahan kuah makanan di pintu kelas. Bu Shoffa berkata kepada anak-anak, siapa yang menumpahkannya maka harus bertanggung jawab. Karena tidak ada yang mengakui, akhirnya Bu Shoffa menawarkan kepada anak-anak yang bersedia membantu membersihkan.

Langit tampil menjadi sukarelawan. Ia membersihkan tumpahan kuah itu dengan kanebo. Bersamaan juga dengan Rendra, yang baru selesai menyantap makan siangnya.

Setelah lantai kembali bersih, Langit mencuci kanebo di wastafel. Bersamaan dengan Rendra lagi, yang hendak mencuci piring. Saat Rendra berjalan menuju wastafel untuk mengantre, tiba-tiba Langit mengingatkan Rendra “Awas, Ren, ada tawon di situ!”

“Mana?” tanya Rendra sambil kebingungan mencari tawon.

“Itu,” jawab Langit sambil menunjuk tawon yang sedang terbang di dekat tanaman.

“Oh, ya, makasih.”

Rendra pun berjalan menuju wastafel dengan menghindari tawon itu.

Ustaz Aruf melihat kejadian itu dari dalam kelas melalui jendela. Niat Ustaz Aruf awalnya mengawasi anak-anak yang sedang ada keperluan di luar kelas. Apakah mereka melakukan aktivitas sesuai dengan keperluannya saja atau tidak. Akan tetapi, justru Ustaz Aruf disuguhi kejadian itu. Ustaz Aruf pun seketika tertegun.

Anak-anak sudah mulai tumbuh rasa kepeduliannya. Langit peduli dengan Rendra, yang berdekatan dengan tawon. Bisa saja tawon itu menyengat dan mengancam keselamatan Rendra. Dengan kesadaran dan kepeduliannya, Langit memperingatkan Rendra bahwa di situ ada sesuatu yang bisa membahayakan: tawon.

Langit, salah satu anak yang telah mempraktikkan rasa kepedulian terhadap teman. Hebatnya lagi, Langit melakukan itu tidak di hadapan Bapak/Ibu guru secara langsung.

Bagikan:
5 thoughts on “Peduli Teman 2”
  1. Wow wonderful blog layout How long have you been blogging for you make blogging look easy The overall look of your site is great as well as the content.

  2. Masyaallah, semoga anak-anak selalu istikamah dalam berbuat kebaikan.

  3. Masyaallah anak anak sudah diajarkan peduli sejak dini.

    1. masyaallah langit, semoga selalu istikomah dalam kebaikan

Comments are closed.

Scan the code