Salat zuhur berjemaah telah usai. Anak-anak akan menuju ke kelasnya masing-masing. Dipilih yang paling tertib terlebih dahulu. Ustaz Aruf duduk di samping Ridho. Tatapan Ustaz Aruf tertuju pada celana warna hijau milik Ridho. Tepatnya pada lutut. Ada lubang kecil. Ustaz Aruf mencoba memasukkan jarinya hingga bisa masuk ke lubang itu.

“Ini celananya kenapa, Ridho?” tanya Ustaz Aruf.

“Sobek, Ustaz,” jawab Ridho.

“Kok bisa sobek?”

“Hi-hi. Karena pas bermain, pernah terjatuh, Ustaz.”

“Oh, begitu? Besok lebih hati-hati, ya.”

“Iya, Ustaz.”

“Ustaz ingin bertanya, salah satu syarat sahnya salat apa?” tanya Ustaz Aruf sambil meraba celana Ridho yang sobek.

“Hmm …,” deram Ridho, tampak sedang berpikir.

“Menutup aurat, termasuk, nggak?” tanya Ustaz Aruf.

“Oh, iya, benar, Ustaz.”

“Besok, bilang sama Mama, ya. Celana yang sobek ini ditambal.”

“Baik, Ustaz.”

Sekitar seminggu berlalu. Kebetulan di tempat dan keadaan yang sama, Ustaz Aruf duduk bersebelahan dengan Ridho lagi. Ustaz Aruf tak sengaja melihat celana Ridho. Ada yang aneh! Ternyata di celananya ada tambalan dari plester di bagian lutut yang sobek.

“Ini apa, Ridho?” tanya Ustaz Aruf sambil menyentuh tambalan dari plester itu.

“Plester,” jawab Ridho.

“Yang nambal siapa?”

“Mama.”

“Masyaallah. Ridho kemarin bilang ke Mama beneran tentang pesan Ustaz Aruf kemarin itu?”

“Iya, Ustaz.”

“Wah, hebat. Tahu, nggak? Ustaz Aruf menyuruh untuk menambal celana yang sobek itu, biar apa?”

Biar auratnya tertutup dan salatnya sah.”

“Pinter,” jawab Ustaz Aruf sambil mengacungkan jempol.

Sekitar satu atau dua minggu kemudian. Ustaz Aruf sedang berada di kelas. Melihat Ridho dari jarak yang lumayan jauh. Ustaz Aruf seketika teringat dengan celana Ridho. Ada yang aneh lagi! Ustaz Aruf tidak melihat tambalan yang dari plester itu di celana Ridho. Ustaz Aruf pun mendekat dan mencoba melihatnya lagi dengan jeli. Ternyata tambalan dari plester itu sudah dilepas. Diganti dengan jahitan yang rapi.

Setelah melihatnya, Ustaz Aruf seketika tersenyum dan senang. Ridho benar-benar telah mendengarkan dan melaksanakan pesan dari Bapak/Ibu Guru dengan baik.

Bagikan:
22 thoughts on “Menambal”
  1. Masya Allah ridho anak yg amanah dan cerdas, semoga Allah selalu menjaga ridho

  2. Masyaallah, anak pintar dan amanah sekali Ridho. Semoga Allah lindungi Ridho selalu.

  3. masyaallah, semoga Allah berkahi usaha ridho menutup aurat untuk syarat sah sholat

Comments are closed.

Scan the code