“Pak Adhit puasa?” selidik saya.

Nggih, Pak Kambali.”

“Alhamdulillah,”

Pantas saja Pak Adhit tidak ikut makan siang di dalam aula. Beliau pilih di luar aula, melanjutkan mengemasi perlengkapan yang sebelumnya digunakan pada acara Ekshibisi Akhir Tahun.

Semula, saya hendak meminta Pak Adhit untuk menghentikan aktivitasnya. Dengan maksud, agar Pak Adhit makan siang terlebih dahulu. Bareng-bareng dengan teman-teman lainnya. Setelah makan siang, baru melanjutkan aktivitas beres-beres tempat. Paginya, aula itu memang digunakan untuk acara Ekshibisi Akhir Tahun.

Ternyata Pak Adhit tidak membersamai teman lain yang sedang makan di dalam aula karena sedang berpuasa. Saya pun tidak jadi memaksanya. Bahkan, sebaliknya, saya justru mendoakan Pak Adhit agar dimudahkan menjalankan puasanya. Saya sangat kagum dan mendukungnya.

Tak hanya Pak Adhit, Sabtu (22/07/2024) itu Bu Shoffa juga berpuasa. Padahal kegiatan Ekshibisi Akhir Tahun di hari tersebut diketuai oleh Bu Shoffa. Dan pada umumnya, tingkat kesibukan dan kecapekan ketua panitia adalah yang paling tinggi. Meskipun ada risiko capek yang melemahkan fisik, Bu Shoffa tetap memilih berpuasa.

Dengan demikian, total ada empat guru yang Sabtu itu berpuasa. Yakni, Pak Adhit, Bu Shoffa, Bu Puput, dan Bu Indah. Dua nama terakhir ini termasuk guru baru. Beliau mulai bertugas di SD Islam Hidayatullah 02 per 8 Juni 2024.

Sebetulnya ada tiga guru baru. Namun, Bu Yunita, guru baru yang satunya, tidak memungkinkan untuk berpuasa karena kondisi kesehatan Bu Yunita hari itu. Yang menarik: Bu Yunita memohon izin terlebih dahulu. Izin tidak berpuasa sunah hari itu. Saya menjadi sangat terkesan dengan kesantunan Bu Yunita. Terima kasih, Bu Yunita. Semoga kesantunan Bu Yunita ini menular kepada murid-muirid dan orang-orang di sekitar Bu Yunita.

Sabtu itu memang bertepatan dengan 15 Zulhijah. Seperti kita ketahui, tanggal 13, 14, dan 15 biasa disebut ayyāmu al-bīḍ. Puasa ayyāmu al-bīḍ termasuk salah satu puasa yang disunahkan. Nah, keempat orang tersebut di atas memang sedang berpuasa yaumu al-bīḍ.

Sebelumnya, teman-teman memang telah membuat komitmen berpuasa sunah. Ada yang memilih puasa Senin Kamis, dan sebagian lainnya memilih puasa ayyāmu al-bīḍ.

Dua hari sebelum pelaksanaan Ekshibisi, saya sudah menyampaikan bahwa teman-teman tidak perlu berpuasa di saat kegiatan Ekshibisi bila tidak memungkinkan. Itu saya tekankan agar puasa tidak mengganggu kinerja teman-teman. Meskipun saya sadar, puasa justru sangat potensial menguatkan kinerja teman-teman. Namun, saya juga tidak menafikan, sebagian orang masih belum bisa menjalaninya. Bahkan, berdampak terhadap penurunan kinerja.

Kenyataan Sabtu itu begitu mengesankan bagi saya. Teman-teman memenuhi komitmennya dengan sangat luar biasa. Walaupun berpuasa, kinerja keempat orang tersebut sangat baik. Kegiatan Ekshibisi tetap berjaan lancar dan tidak terganggu dengan mereka berpuasa.

Alhamdulillah, saya mendapat pelajaran dari teman-teman: memenuhi komitmen. Ini sangat sesuai dengan akhlak Rasulullah saw. Insyaallah akhlak baik ini menular kepada seluruh warga SD Islam Hidayatullah 02. Semoga. (A1)

Baca juga: Pembuktian

Bagikan:
3 thoughts on “Berpuasa”
  1. Meskipun sedang puasa insyallah tidak ada mengurangi kinerja. Semoga selalu di berikan kesehatan bagi seluruh civitas akademika di SD Islam Hidayatullah 02

  2. Semoga semua guru SDIH 02 senantiasa diberikan kesehatan agar bisa selalu menjalankan tugas-tugas dengan nikmat dan khidmat.

Leave a Reply

Scan the code