Pekan PAS (Penilaian Akhir Semester) berlangsung. Semua mata pelajaran pada semester ini sudah mencapai tahap penilaian sumatif. PAS diharapkan dapat menjadi tolok ukur dan bahan evaluasi terhadap pembelajaran pada semester ini. Hal ini tidak menjadi penghalang bagi pelajaran BAQ untuk libur. Pelajaran BAQ tetap dilaksanakan. Kegiatan mengaji sebisa mungkin tetap istikamah dilaksanakan.
Saat itu sudah masuk waktu pelajaran BAQ kelas 2. Ustaz Aruf segera menuju musala—tempat BAQ kelompok Ustaz Aruf. Pelajaran BAQ pun berjalan seperti biasa. Namun, saat tahfiz—salah satu tahapan pada BAQ—ada sesuatu yang membuat Ustaz Aruf kagum.
“Teman-Teman, kita mengawali mengaji hari ini dengan murajaah surah Al-Balad. Taawuz, basmalah, … dua, tiga,” aba-aba Ustaz Aruf.
Anak-anak pun melaksanakan instruksi Ustaz Aruf.
“Dilanjut murajaah surah Al-Fajr ayat 1—22,” instruksi Ustaz Aruf.
Anak-anak pun melaksanakan yang diinstruksikan.
Akhirnya sampai pada ayat yang ke-22.
“Oke, selanjutnya kita akan menghafal ayat ke-23, tangan dilipat!” aba-aba Ustaz Aruf.
“Menghadap Ustaz Aruf,” jawaban aba-aba dari anak-anak.
“Perhatikan, ya!” perintah Ustaz Aruf.
Ustaz Aruf membacakan ayat ke-23. Kebetulan ayat yang ke-23 ini lumayan panjang. Jadi, Ustaz Aruf membaginya menjadi 2 penggal. Dengan tujuan mempermudah anak-anak dalam menghafalnya.
Bagian pertama sudah pada hafal. Ustaz Aruf hendak membacakan bagian kedua. Tiba-tiba ada yang menyahutnya terlebih dahulu: Kennard.
“Loh, Kennard sudah hafal?” tanya Ustaz Aruf.
“Sudah, Ustaz.”
“Kapan menghafalkannya, Ken?”
“Tadi malam, Ustaz.”
“Wah, hebat, teman-teman yang lain bisa mencontoh yang dilakukan Kennard, ya.”
Masyaallah. Malam harinya, Kennard telah mempersiapkan hafalannya untuk keesokan harinya. Dengan begitu, otomatis ia telah mengaji saat di rumah. Kennard sudah mendengarkan dan melaksanakan pesan Bapak/Ibu Guru. Bahwa di rumah, anak-anak tetap melaksanakan salat lima waktu dan mengaji. Betapa menggemberikan jika yang dilakukan Kennard juga menular kepada teman-temannya yang lain.
Saya pun masih sangat layak mencontoh Kennard, mempersiapakan segaal sesuatu dengan baik. Wakau secara usia jauh lebih tua/dewasa dari Kennars yang masih kelas 2 SD.