“Teman-Teman, kenapa kalau langit enggak ada tiangnya? Padahal rumah kan ada tiangnya,” tanya Bu Shoffa di sela-sela pelajaran BAQ.

19/10/2023, setelah penanaman konsep hafalan surah Al-Gāsyiyah ayat 17, tiba-tiba Bu Shoffa terpikir. Ketika anak menghafal per ayat, alangkah lebih baiknya, anak juga membaca artinya. Tujuannya untuk memudahkan proses mengingat.

“Teman-Teman, coba kalian baca arti ayat 17,” pinta Bu Shoffa.

“Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?” seru anak-anak serentak.

“Iya, ya ,Bu. Emang unta gimana nyiptain-nya?” celetuk Ridho.

Hayyo, gimana, ya? Coba kita pikir bersama-sama. Terus kenapa unta enggak ada di Indonesia?”

“Teman-Teman, lihat ayat selanjutnya. Dan langit, bagaimana ditinggikan? Ih, seru!” sahut Itaf.

Gimana? Seru kan, Teman-Teman?”

“Iya, Bu,” jawab anak-anak serempak.

“Nah, nanti kalau di rumah, ngafalin-nya sambil membaca artinya, ya. Biar ngafalin-nya tambah mudah. Misal, ayat 18 sampai dengan 20, itu kan mirip-mirip, ya. Wa ilas-samā’i kaifa rufi`at. Samā’i artinya langit. Jadi, kalau samā’i sama rufi`at,” jelas Bu Shoffa.

“Berarti jibāli, artinya gunung, ya, Bu?” tanya Cemara.

“Iya. Betul sekali, Mbak Cemara.”

O, ya, Teman-Teman. Bu Shoffa mau tanya, nih. Kenapa kalau langit enggak ada tiangnya? Padahal rumah kan ada tiangnya,” tanya Bu Shoffa.

“Iya, ya. Kenapa langit enggak ada tiangnya? Padahal langit kan luas,” sambung Itaf dengan suara berbisik.

Nadia mengangkat tangannya dan dipersilakan. “Kan, kalau langit yang buat Allah. Kalau rumah yang buat manusia,” jelas Nadia mantap.

“Betul sekali, Mbak Nadia. Seratus.”

“Jadi, kalau lagi ngafalin, jangan lupa sambil baca artinya, ya. Fahimtum?”

Fahimnā.”

“Alhamdulillah. Sudah, ya. Kita lanjut BAQ lagi.”

“Yaaah,” sahut anak-anak dengan perasaan kecewa.

“Bu Shoffa, aku mau tanya,” pinta Nadia.

“Bu Shoffa kasih satu kesempatan lagi, ya.”

“Maksudnya dihamparkan itu, gimana, Bu?” tanya Nadia.

“Dihamparkan itu, misal karpet kan digulung. Terus gulungannya dibuka begini,” jelas Bu Shoffa sambil meragakan dengan tangan.

Ooo, berarti luas banget, ya, Bu?” timpal Nadia.

“Iya, Mbak Nadia. Luasnya tak terhitung.”

Oke. Ceritanya kita lanjut besok lagi, ya, Anak-Anak. Sekarang kita BAQ,” ucap Bu Shoffa mengakhiri percakapan.

Alhamdulillah, anak-anak bisa diajak kerja sama. Hari itu, mereka juga makin semangat dalam mengikuti pembelajaran BAQ. 

Bagikan:
10 thoughts on “Tak Terduga”
  1. It’s really very difficult in this busy life to listen news on TV, so I
    just use internet for that reason, and take the most recent news.

  2. anak-anak rasa ingin tahunya sangat tinggi, alhamdulillahnya rasa ingin tahunya di dasarkan pada al quran. jadi selain hafal ayatnya anak juga mampu mengerti isi dari surat tersebut

Comments are closed.

Scan the code