Mohamad Kambali

Pak Teguh mengirim fail. Merespons fail tersebut, Bu Wiwik mengusulkan pembahasan isi fail. Pembahasan yang dimaksud Bu Wiwik: pembicaraan interaktif antara Pak Teguh dan dewan guru. Para guru berkesempatan bertanya jawab dengan Pak Teguh. Secara langsung dan leluasa.

Setidaknya, ada dua pertimbangan yang melandasi usulan itu: pentingnya isi fail dan memperjelas pemahaman sekaligus menyamakan persepsi. Pak Kambali menyetujui usulan tersebut.

Kapan? Secepatnya.

Dari pihak dewan guru, hari yang paling memungkinkan ialah Sabtu. Bila dipaksakan Senin—Jumat, diperkirakan tidak akan efektif untuk guru. Itu justru tidak baik. Akhirnya, Pak Kambali dan Bu Wiwik sepakat, kegiatan dilaksanakan Sabtu.

Sabtu kapan? Yang terdekat, 14 Oktober 2023. Namun, sudah ada jadwal acara di hari tersebut: bedah buku. Tak mungkin diubah. Sabtu berikutnya, 21 Oktober 2023. Ada acara open house SMP. SD Islam Hidayatullah 02 (selanjutnya ditulis SD 02) mengirim delegasi untuk tampil dalam acara tersebut. Sabtu, 28 Oktober 2023, giliran SD Islam Hidayatullah (selanjutnya ditulis SD 01) yang mengadakan open house. SD 02 juga mengirim delegasi untuk tampil di open house SD 01. Setelah itu, sudah berganti bulan: masuk November.

Dari tiga Sabtu (14, 21, dan 28 Oktober), yang paling kecil risikonya adalah tanggal 21. Murid yang hendak tampil hanya satu anak. Pun anaknya sudah teruji dan siap tampil. Maka, dipilihlah Sabtu, 21 Oktober 2023.

Memang kalau bulan berikutnya (November) ada kemungkinan waktunya benar-benar longgar dan tidak tumbukan dengan acara lain. Namun, itu terlalu lama. Maka Sabtu, 21 Oktober 2023 menjadi pilihan terbaik. Bukan hanya dibandingkan Sabtu lain di bulan Oktober, melainkan juga dibandingkan Sabtu lain di bulan-bulan berikutnya.

Pak Kambali lalu menghubungi Pak Teguh untuk memastikan waktunya. Ternyata, hari itu Pak Teguh belum punya acara. Insyaallah beliau bisa. Pak Kambali bersyukur. Namun, memang masih ada tantangan lagi.

Untuk mendampingi satu anak yang hendak tampil di open house SMP, Pak Kambali berencana meminta bantuan Bu Ambar—staf TU. Secara kepentingan, Bu Ambar yang paling rendah tingkat kebutuhannya terhadap acara bersama Pak Teguh itu. Dengan demikian, seluruh guru bisa mengikuti pembahasan bersama Pak Teguh. Tantangannya: Pak Kambali juga diundang, selaku kepala sekolah, untuk menghadiri open house SMP. Artinya, justru Pak Kambali kemungkinan tidak dapat mengikuti pembahasan bersama Pak Teguh secara tuntas. Tetapi itu lebih baik daripada guru yang dikorbankan.

Di luar dugaan, Jumat (20/10/2023) malam Bu Ambar memohon izin cuti mendadak. Ada keperluan mendesak yang harus diselesaikan. Pak Kambali sempat berpikir untuk menugaskan salah satu guru mendampingi anak yang tampil dalam open house. Namun, kekhawatiran guru tidak mendapat kesempatan mengikuti pembahasan bersama Pak Teguh menjadikan Pak Kambali batal menugasi guru. Sekaligus memenuhi undangan, Pak Kambali yang kemudian mendampingi anak tampil di open house.

Sebelum berangkat ke SMP, Pak Kambali sempat mengikuti perbincangan bersama Pak Teguh sekitar satu jam. Begitu banyak ilmu yang tersampaikan. Salah satu yang mengesankan, mantra yang disampaikan Pak Teguh berikut.

“Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sungguh, bersama gelombang kesulitan (serasa neraka) terhampar samudra kemudahan (surga sejati).”

Bagikan:

By Admin

8 thoughts on “Sulit”

Comments are closed.

Scan the code