Hujan belum reda. Halaman Sekolah sudah sepi. Lalu lalang penjemputan anak sudah tidak terlihat.
Namun, ternyata masih ada dua anak yang belum dijemput. Aza dan Najwa. Keduanya masih menunggu di ruang guru.
Saat itu, saya sedang di ruang guru. Duduk di kursi sebelah barat. Di kursinya Ustazah Layla. Kebetulan beliau sedang tidak di tempat.
Di depan saya, berjajar dua kursi. Diduduki oleh Aza dan Najwa. Aza sedang bercerita. Ia memanfaatkan waktu menunggu untuk memenuhi janjinya: bercerita—tentang kisah yang ia dapat dari channel Jazirah Ilmu—kepada saya. Saya pun mendengarkannya. Demikian pula Najwa, mendengarkan kisah yang diceritakan Aza. Guru-guru lain ikut mendengar. Ada Bu Wiwik, Bu Eva, Bu Ambar, dan Ustazah Nurul.
Saya takjub. Begitu lancar Aza bercerita. Tanpa membaca.
Memang satu bulan sebelumnya, Aza berkesempatan tampil bercerita. Saat acara Berbagi dan Mendongeng di Panti Asuhan Ar Rodiyah. Audiensnya: teman-teman sekelasnya (kelas 1), anak-anak Panti, dan sejumlah wali murid kelas 1. Waktu itu ia bercerita dengan membaca. Buku ceritanya sudah disiapkan sebelumnya.
Kali ini, Aza tidak membaca. Ia benar-benar menyusun sendiri kalimat-kalimatnya. Pilihan kata dan kalimatnya begitu mudah dipahami. Dan jeda antara kalimat satu dan kalimat lainnya juga proporsional. Andai saja alur kisahnya tidak ia kuasai, pastilah ia butuh waktu lama untuk berpikir yang berakibat panjangnya jeda antarkalimat.
Beberapa kali saya menyela. Menanyakan sejumlah hal yang terkait dengan kisah yang ia ceritakan. Aza menjawab dengan cepat dan meyakinkan.
Ups, ada beberapa pertanyaan yang dijawab, “Maaf, saya lupa.”
Jawaban ini bagi saya justru meneguhkan: Aza apa adanya. Itu salah satu indikator kejujuran. Kejujuran adalah karakter yang sangat pokok bagi setiap pelajar—tak terkecuali yang sudah berusia tua.
Saya sangat bersyukur, Aza diberi anugerah keterampilan menjelaskan kembali apa yang telah ia dapatkan. Baik melalui indra penglihatan, indra pendengaran, maupun indra lainnya. Saya meyakini keterampilan tersebut akan mendukung proses belajar Aza.
Pukul 14.30. Cerita Aza harus terhenti. Pak Eko, ayahnya, telah datang menjemputnya. Bagaimana dengan Najwa? Bu Wiwik nembung Pak Eko.
“Pak Eko berkenan sekalian mengantar pulang Najwa?”
Alhamdulillah, Pak Eko tidak keberatan. Sikap orang tua yang benar-benar layak diteladani oleh anak-anak kita semua: ringan membantu orang lain. (A1)
mestinon price – mestinon cheap order azathioprine 50mg
Профессиональный сервисный центр по ремонту бытовой техники с выездом на дом.
Мы предлагаем: ремонт крупногабаритной техники в москве
Наши мастера оперативно устранят неисправности вашего устройства в сервисе или с выездом на дом!
buy generic rumalaya – purchase elavil cost amitriptyline 10mg
voltaren pill – oral aspirin 75 mg order generic aspirin
An impressive share! I’ve just forwarded this onto a friend who had
been doing a little research on this. And he actually bought me dinner
because I stumbled upon it for him… lol. So let me
reword this…. Thank YOU for the meal!! But yeah, thanx for spending some time
to discuss this matter here on your web site.
where can i buy mebeverine – brand etoricoxib purchase pletal without prescription
order celecoxib without prescription – buy cheap indocin buy indocin pills for sale
buy generic benemid for sale – tegretol order buy carbamazepine online cheap
gabapentin 100mg sale – order ibuprofen 400mg generic buy azulfidine 500mg generic
besifloxacin online – order besifloxacin eye drops buy cheap generic sildamax
buy cheap generic lasuna – order lasuna generic order generic himcolin