Siang yang cukup terik. Dua pendingin ruangan membantu mengurangi panasnya suhu ruang kelas. Kapten kelas memimpin tepuk dan niat wudu. Para siswa mengikuti perintah kapten. Ups, ternyata tidak semua siswa.
“Kapten, silakan diulang lagi tepuk wudu dan niatnya. Ada beberapa anak yang belum fokus,” pinta Bu Wiwik.
Semua siswa telah siap. Tepuk dan niat wudu dilantunkan dengan kompak. Siswa putri disilakan mengambil sandal dan keluar kelas menuju tempat wudu. Tetap dalam barisan. Diikuti Bu Eva. Siswa putra mengekor. Bu Wiwik berjalan di barisan paling akhir.
“Kloter” wudu pertama tengah berwudu. Dipandu Bu Eva. Beliau memastikan wudu anak-anak telah sesuai dengan rukunnya. Jika ada yang belum sesuai, maka harus mengulang setelah semua siswa selesai berwudu.
Tersisa empat anak yang masih mengantre untuk wudu. Dua siswa putra (Rendra dan Naufal) dan dua siswa putri (Nayla dan Lintang). Nayla dan Lintang tertinggal dari teman-teman putrinya karena keduanya izin dahulu untuk BAK.
“Bu Wiwik wudu saja, saya masih punya wudu,” ucap Bu Eva sembari memberi kode kepada empat anak tersebut untuk masuk tempat wudu.
Bu Wiwik mengiyakan. Bu Wiwik berwudu di kamar mandi. Bu Wiwik melepas jam tangannya, lalu meletakkannya di atas tembok pembatas tempat wudu. Tinggi tembok itu sekitar 120 cm.
Tempat wudu sudah sepi. Bu Wiwik bergegas menuju musala. Para siswa, guru, serta petugas kebersihan dan keamanan telah berada di musala. Mereka tengah melantunkan asmaulhusna. Ada pula yang sedang melaksanakan salat sunah kabliah.
Seusai salat Zuhur berjemaah, zikir, dan doa, para siswa melipat peralatan salat masing-masing. Mereka mengembalikannya ke almari di sudut ruangan. Sebelum masuk kelas, para siswa mencuci tangan di wastafel terlebih dahulu.
Kapten kelas hendak memimpin doa sebelum makan. Nayla maju menghampiri Bu Wiwik. Ia menyerahkan sebuah jam tangan.
“O iya, Bu Wiwik lupa. Makasih, ya, Mbak Nayla,” ucap Bu Wiwik.
Nayla tersenyum sembari mengangguk.
Rupanya Nayla memperhatikan apa yang dilakukan Bu Wiwik. Saat menunggu giliran wudu, Nayla mengamati Bu Wiwik menaruh jam tangannya di pembatas tempat wudu. Ia juga memgamati beberapa kali Bu Wiwik lupa untuk membawa kembali jam tangannya itu.
Setelah wudu, Nayla berinisiatif membawakan jam tangan Bu Wiwik meski ia tahu gurunya itu masih di dalam kamar mandi. Rupanya insting Nayla tepat. Bu Wiwik lupa telah meninggalkan jam tangannya di sana. Sebelum Bu Wiwik kebingungan mencari jam tangannya, Nayla sudah menyelamatkannya terlebih dahulu. Aneh, lucu, dan terjadi! (A2)
order diclofenac 50mg online – order aspirin without prescription generic aspirin 75mg
rumalaya medication – buy shallaki tablets purchase amitriptyline for sale
how to buy celecoxib – indomethacin ca indomethacin 50mg for sale
mebeverine 135mg over the counter – colospa without prescription buy pletal pills
neurontin canada – gabapentin 600mg generic order azulfidine generic
where to buy benemid without a prescription – carbamazepine online buy carbamazepine sale
order lasuna sale – lasuna price order generic himcolin