Selasa (22/11) itu terjadwal supervisi pembelajaran. Pukul 09.30—10.30. Namun, karena suatu hal jadwalnya diubah menjadi pukul 10.45—11.45. Pelajaran Fikih. Kelas 1. Kali ini Bu Layla mengajar tentang najis.
Saya duduk di sebelah lemari. Di pojok tenggara ruang kelas. Dari tempat itu saya bisa memandang suasanaa kelas dengan lebih leluasa. Tanpa harus menggangu konsentrasi anak-anak dalam mengikuti pembelajaran.
Sesekali saya buka map yang saya pegang. Selain lembar penilaian, di map tersebut juga ada lesson plan yang dibuat Bu Layla.
Salah satu kegiatan waktu itu adalah pengelompokan benda berdasarkan najis. Memakai gambar di kertas. Satu halaman memuat berbagai gambar. Juga disediakan kertas lain yang tidak memuat gambar. Digunakan untuk ditempeli gambar. Kegiatan ini berbasis kelompok. Tiap kelompok beranggotakan 3—4 anak.
Bu Layla telah membagikan alat dan bahan kepada seluruh kelompok.
Kelompok Bintang terdiri atas 4 anak. Begitu menerima alat dan bahan dari Bu Layla, Cemara—salah satu anak dalam kelompok Bintang—langsung bertindak.
“Kamu yang motongi gambar ini,” kata Cemara kepada salah satu anggota kelompok.
“Kalau yang gambar ini, biar saya yang motongi,” tegas Cemara.
“Setelah dipotong, gambarnya dikasih lem. Yang ngasih lem kamu, ya,” Cemara meminta bantuan anak lainnya.
“Terakhir, setelah dikasih lem, gambarnya ditempel. Hasna yang nempeli gambar,” kata Cemara pada Hasna.
Keempat anak itu tampak mulai menjalankan tugasnya masing-masing.
Saya perhatikan keempatnya. Tiga anak yang disuruh Cemara, begitu asyiknya melaksanakan tugas itu. Cemara, yang masih seusia itu, ternyata sudah mulai menampakkan benih-benih kecakapan memimpin kelompok. Tanpa canggung ia membagi tugas. Teman-temannya ia atur sedemikian rupa sehingga tugas dari Bu Layla dapat terselesaikan. Dan tiga teman yang ia tugasi juga begitu legawa menerima dan menjalankan tugas.
Bakat Cemara memimpin dan sikap ketiga teman yang mematuhinya adalah sama-sama perilaku baik yang mestinya ditumbuhkembangkan. Semoga mereka senantiasa mendapatkan lingkungan yang mendukung untuk melejitkan bakat mereka. Di kelas, guru sangat berpengaruh dalam menskenario pembelajaran yang membentuk lingkungan tersebut. (A1)