Di atas adalah gambar sampul buku. Penulisnya, Mas Budi Maryono, adalah mantan wartawan surat kabar terkemuka di sebuah ibu kota provinsi. Terbit tepat pada Hari Guru Nasional 2022, buku ini belum genap satu bulan menyapa para pembacanya.

Isinya 22 keping tulisan. Semuanya berkisah tentang sosok guru-guru yang melekat dalam ingatan penulisnya—sebagaimana tergambar pada judulnya. Frasa yang melekat dalam ingatan boleh jadi menimbulkan kesan boros. Kaum pemuja efisiensi barangkali lebih suka menggantinya dengan satu kata: inspiratif. Namun, begitulah—dugaan saya—cara Mas Budi mengekspresikan kerendahhatiannya. Ia tidak ingin memaksa pembacanya untuk bersepakat bahwa para tokoh cerita adalah guru-guru inspiratif.

Jumlah judul tulisan tidak identik dengan jumlah tokoh yang diceritakan. Pada sejumlah bagian, satu judul mengisahkan dua atau lebih sosok guru. Mereka adalah guru-guru Mas Budi selama menempuh tiga jenjang pendidikan: MI (madrasah setingkat SD), SMP, dan SMA.

Ketika menulis ini, saya belum selesai membaca seluruh isi buku. Masih merawat kebiasaan, saya membacanya juga tidak secara berurutan. Pun tidak ada jaminan bahwa saya akan mengkhatamkan buku ini. Setidaknya, ada dua alasan untuk santai. Pertama, sampai hari ini belum ada jadwal ujian pengetahuan—hafalan atau pemahaman, tertulis atau lisan, pilihan ganda atau uraian—tentang isi buku tersebut. Kedua, saya sudah dapat menyimpulkan amanat seluruh cerita di buku ini sejak kali pertama melihat iklannya.

Nah, sambil menanti jadwalnya diumumkan, saya bagikan bocoran salah satu pertanyaan ujian: apa pelajaran dari guru(-guru) Anda yang paling lekat dalam ingatan Anda? Jika jawaban Anda cocok dengan kuncinya, Anda berhak memiliki buku Guru yang Melekat dalam Ingatan. Caranya? Silakan cari sendiri.

Dan … ini kunci jawabannya: pelajaran budi pekerti. Guru-guru masa kini lebih akrab menyebutnya pendidikan karakter. Apa pun dan di mana pun sekolahnya, pelajaran yang melekat di ingatan murid selalu sama dan hanya satu: pendidikan karakter. Itu pula pesan yang disampaikan Mas Budi lewat buku terbarunya ini.

Bila Anda seorang guru, buku ini layak untuk menjadi sumber inspirasi.

Bagikan:

By Teguh Gw

Pekerja serabutan yang ingin bisa terus belajar dan belajar terus bisa

7 thoughts on “Apa pun Sekolahnya, Pelajarannya Sama dan Hanya Satu”

Comments are closed.

Scan the code